Studi Patomorfologi Kasus Urolithiasis Dan Sindrom Uremia Pada Kucing
View/ Open
Date
2015Author
Sholihah, Suci Siti
Harlina, Eva
Subangkit, Mawar
Metadata
Show full item recordAbstract
Urolithiasis adalah penyakit dimana ditemukannya batu atau kalkuli pada traktus urinarius. Kucing merupakan karnivora atau hewan pemakan daging, namun karena komposisi pakan yang tidak sehat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan menimbulkan penyakit urolithiasis. Urolith pada traktus urinarius menyebabkan obstruksi sehingga menahan produk buangan dari ginjal, salah satunya adalah urea. Uremia adalah meningkatnya kadar urea di dalam darah karena gagal ginjal kronis, dan menyebabkan berbagai gejala klinis dan lesio multisistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari patomorfologi urolithiasis dan uremia pada seekor kucing yang dinekropsi di Laboratorium Patologi FKH IPB. Sediaan histopatologi diwarnai Hematoksilin-Eosin (HE), dan pewarnaan khusus Masson Trichrome, Periodic Acid Schiff (PAS), dan Von Kossa. Secara histopatologi ditemukan berbagai perubahan yang disebabkan urolithiasis dan uremia, diantaranya ginjal mengalami nefrolithiasis, gagal ginjal kronis dan fibrosis, hati mengalami nekrosa sentrilobuler, dan paru-paru yang mengalami hemoragi, kongesti dan emfisema. Pada paru-paru ditemukan multifokal abses akibat infeksi jamur yang menunjukkan kucing mengalami infeksi sekunder akibat imunosupresi. Sindrom uremia yang ditemukan berupa mineralisasi di pleura musculus intercostalis, degenerasi organ parenkim, dan hiperplasia kelenjar paratiroid. Penyebab kematian kucing adalah gagal ginjal, yang memicu terjadinya hipertensi dan menginduksi terjadinya gagal jantung.