Karakteristik Fisik Dan Laju Infiltrasi Tanah Pada Blok Kebun Kelapa Sawit (Studi Kasus: Ptpn Viii Cimulang Bogor).
View/ Open
Date
2015Author
Sari, Nia Puspita
Rachman, Latief M
Baskoro, Dwi Putro Tejo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah besar. Suatu perkebunan kelapa sawit memiliki areal atau bagian yang berbeda yaitu piringan, non gawangan, gawangan hidup, dan gawangan mati. Bagian pada blok kebun kelapa sawit mendapatkan gangguan dan pengelolaan dengan intensitas yang berbeda sehingga menyebabkan karakteristik fisik dan laju infiltrasi tanah yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik fisik dan laju infiltrasi tanah pada beberapa bagian di blok kebun kelapa sawit yakni piringan, non gawangan, gawangan hidup, dan gawangan mati. Penelitian dilakukan di PTPN VIII Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan pada tanah Latosol dan kemiringan lereng 0-3%. Pengamatan dilakukan di lapangan dengan metode Double Ring Infiltrometer, sedangkan analisis sifat fisik dan kimia lainnya dilakukan di Laboratorium Konservasi Tanah dan Air, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB. Parameter yang diamati pada penelitian adalah tekstur, bobot isi, porositas, bahan organik, permeabilitas, kemantapan agregat, dan laju infiltrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gawangan mati memiliki karakteristik fisik tanah yang baik dan laju infiltrasi tanah tertinggi yang ditunjukkan dengan bobot isi rendah (0.98 g/cm3), bahan organik tinggi (3.71%), porositas tinggi (63.13%), dan laju infiltrasi konstan yang tinggi (43.8 cm/jam) dan tergolong kelas sangat cepat. Piringan dan non gawangan memiliki karakteristik fisik lebih baik dan laju infiltrasi tanah lebih tinggi dibandingkan dengan gawangan hidup. Gawangan hidup memiliki karakteristik fisik tanah yang kurang baik dan laju infiltrasi rendah yang ditunjukkan dengan bobot isi tinggi (1.11 g/cm3), bahan organik rendah (2.94%), dan porositas rendah (57.92%) dan laju infiltrasi konstan yang rendah (0.03 cm/jam) dengan kelas sangat lambat.