Show simple item record

dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.authorMaulana, Irfan
dc.date.accessioned2016-01-18T08:30:28Z
dc.date.available2016-01-18T08:30:28Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77637
dc.description.abstractKabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai luasan sawah dan produksi padi terbesar di pulau Jawa. Besarnya luasan lahan sawah dan produksi padi di wilayah ini tidak lepas dari ancaman konversi lahan, mengingat kabupaten Cianjur merupakan wilayah yang masih berkembang. Dengan adanya UU No. 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan, maka kabupaten Cianjur memiliki peluang yang sangat besar menerapkan UU tersebut untuk mencegah penurunan luasan lahan sawah di kabupaten Cianjur. Tujuan dari penelitian adalah (1) menganalisis sebaran lahan sawah pada berbagai karakteristik fisik lahan, jarak terhadap jalan, sungai, dan rencana pola ruang, (2) menganalisis kemudahan terkonversi lahan sawah menjadi lahan terbangun dan pertanian non sawah, (3) serta menganalisis sebaran lahan sawah yang terkonversi dan hubungannya dengan karakteristik fisik lahan. Metode untuk mengetahui persebaran lahan sawah terhadap karakteristik fisik, jalan, sungai, dan rencana pola ruang dengan menggunakan metode overlay. Penetapan tingkat kemudahan terkonversi lahan sawah irigasi serta non irigasi menjadi lahan terbangun dan lahan pertanian non sawah dianalisis dengan proses overlay terhadap keterkaitannya dengan variabel rencana pola ruang, dan jarak terhadap jalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan sawah irigasi lebih banyak yang terkonversi menjadi lahan terbangun, sedangkan pada lahan sawah non irigasi lebih banyak yang terkonversi menjadi lahan pertanian non sawah. Tingkat kemudahan terkonversi menjadi lahan terbangun dominan terdapat pada sawah irigasi kategori SK dengan jenis tanah Latosol, lereng 0-3%, elevasi 300 dpl, curah hujan 2000-2500 mm, sedangkan tingkat kemudahan terkonversi menjadi lahan pertanian non sawah terdapat pada sawah non irigasi kategori MK dengan jenis tanah Latosol, lereng 8-15%, elevasi 100 dpl, curah hujan 2500-3000 mm.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil scienceid
dc.subject.ddcLand conversionid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcCianjur-Jawa Baratid
dc.titlePersebaran Dan Tingkat Kemudahan Terkonversi Lahan Sawah Di Kabupaten Cianjurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordlahan sawahid
dc.subject.keywordkonversi lahanid
dc.subject.keywordCianjurid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record