Kriteria Kematangan Pascapanen Pisang Mas Kirana (Musa Sp. Aa Grup) Berbasis Satuan Panas
View/ Open
Date
2015Author
Yulyana, Eka
Widodo, Winarso Drajad
Suketi, Ketty
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan bertujuan mempelajari kriteria kematangan pascapanen pisang Mas Kirana dan menentukan waktu panen terbaik berdasarkan satuan panas untuk penanganan pascapanen dalam memperpanjang masa simpan buah. Percobaan dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari 2015 di Kebun Cibungur PTPN VIII Sukabumi dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan adalah pisang Mas Kirana dengan umur panen yang berbeda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor dengan 5 umur panen 35, 40, 45, 50 dan 55 hari setelah antesis (HSA) dan 4 ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa umur panen terbaik dengan umur simpan terpanjang 9 hari setelah panen (HSP) ialah pada pemanenan 40-50 HSA dengan satuan panas mencapai 576.5- 725.5 oC hari. Perlakuan umur panen tidak mempengaruhi laju emisi CO2 selama penyimpanan, kandungan vitamin C dan padatan terlarut total (PTT). Perlakuan umur panen memberikan pengaruh terhadap kekerasan kulit dan daging buah, susut bobot, bagian buah dapat dimakan, asam tertitrasi total (ATT) dan rasio PTT/ATT. Buah yang dipanen muda memiliki kandungan ATT lebih tinggi. Pada umur panen 35 HSA diperoleh nilai ATT sebesar 39.8 mmol/100 g bahan. Rasio PTT/ATT tertinggi diperoleh pada umur panen 50 HSA yakni mencapai 1.12, dengan susut bobot terendah 10.6% dan bagian buah dapat dimakan 82.2%.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]