dc.description.abstract | Ada concern yang meningkat mengenai dampak non-tariff measures (NTMs) pada kopi sehubungan dengan kesadaran konsumen akan keamanan pangan pada kopi. Sementara beberapa faktor mungkin mempengaruhi pemberlakuan NTMs pada kopi, NTMs tetap diperdebatkan apakah NTMs bersifat hambatan atau katalis terhadap perdagangan kopi. Tujuan pertama dari studi ini adalah untuk mengukur pengaruh faktor-faktor pada pemberlakuan NTMs pada kopi. Probabilitas adanya NTMs pada kopi diestimasi menggunakan model logit yang mencakup 43 negara pengonsumsi kopi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu harga ekspor dan harga impor kopi, GDP per capita, populasi, laju partisipasi angkatan tenaga kerja, konsumsi kopi dan NTMs. Selain itu, studi ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak NTMs, khususnya sanitary and phytosanitary (SPS) dan technical barrier to trade (TBT), terhadap ekspor kopi Indonesia yang diestimasi menggunakan model gravity dengan data panel. Data sekunder yang digunakan adalah nilai ekspor kopi, GDP nominal, jarak bilateral, populasi, produksi kopi dan dummy NTMs, SPS dan TBT serta dummy tahun. Hasil estimasi menunjukkan signifikansi konsumsi, harga ekspor dan harga impor mempengaruhi adanya NTMs pada kopi pada tiga model berbeda. Signifikansi ketiga variabel tersebut menunjukkan bahwa negara konsumen kopi cenderung memberlakukan NTMs pada kopi dan probabilitas konsumen memilih produk kopi berkualitas tinggi semakin besar. Sementara itu, dampak NTMs adalah katalis terhadap perdagangan kopi, yang dikonstribusikan sebagian besar oleh signifikansi positif dari TBT. Secara singkat, NTMs, khususnya TBT, pada kopi dapat meningkatkan perdagangan kopi. Selanjutnya, SPS tidak mempengaruhi perdagangan kopi antara Indonesia dan negara importer utama. | id |