Show simple item record

dc.contributor.advisorIndrawati, Agustin
dc.contributor.advisorLatif, Hadri
dc.contributor.authorKhotimah, Khusnul
dc.date.accessioned2016-01-18T08:07:52Z
dc.date.available2016-01-18T08:07:52Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77550
dc.description.abstractPakan merupakan sumber nutrisi utama bagi ternak ayam yang berperan dalam mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya. Pakan dapat berfungsi sebagai substrat pertumbuhan untuk berbagai mikroorganisme, karena bahan pakan mengandung air, karbohidrat, protein termasuk enzim, lemak, mineral, dan vitamin sehingga bahan pakan tersebut mudah terkontaminasi cendawan. Kontaminasi cendawan dalam pakan ayam petelur dapat terjadi selama penyimpanan. Kontaminasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian ekonomi berupa turunnya nilai harga jual pakan serta gangguan kesehatan berupa penyakit mikosis dan mikotoksikosis pada hewan dan manusia. Hal ini disebabkan oleh cendawan yang mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder berupa mikotoksin. Salah satu jenis mikotoksin yang sering dijumpai adalah aflatoksin. Aflatoksin memiliki tingkat potensi bahaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan mikotoksin lain, karena selain berpotensi menyebabkan karsinogenik, aflatoksin juga dapat menyebabkan mutagenik, teratogenik, dan bersifat imunosupresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cendawan dan mikotoksin dalam pakan ayam petelur yang dijual di Pasar Tradisional Kota Bogor. Identifikasi cendawan menggunakan slide culture metode Riddel dan deteksi mikotoksin menggunakan metode high performance liquid chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukan dari 100 sampel pakan ayam petelur, ditemukan 13 jenis cendawan yang berpotensi sebagai kontaminan pada pakan ayam petelur adalah Aspergillus flavus, A. fumigatus, A. niger, A. ochraceus, A. tamarii, A. terreus, Cladosporium cladosporioides, C. herbarum, Endomyces fibuliger, Eupenicillium ochrosalmonecum, Eurotium chevalieri, Fusarium verticillioides, dan Penicillium citrinum. Cendawan yang dominan ditemukan adalah A. flavus (36.9%) dengan kepadatan populasi per spesies sebanyak 10.3x105 cfu/g. Terdapat 8 dari 100 sampel pakan ayam petelur di Pasar Tradisional Kota Bogor yang memiliki kepadatan populasi cendawan di atas 104 cfu/g. Delapan sampel tersebut kemudian diuji lanjut kandungan mikotoksinnya. Kandungan mikotoksin yang diukur adalah aflatoksin. Jenis kandungan aflatoksin yang ditemukan yaitu AFB1, AFB2, AFG1 dan AFG2. Semua sampel yang diuji mengandung aflatoksin B1 dengan rataan konsentrasi 13.43 ppb. Kandungan aflatoksin yang terdapat dalam pakan ayam petelur tersebut tidak melebihi batas maksimum residu yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia No 01-3929-2006. Walaupun demikian kandungan aflatoksin yang relatif rendah, harus tetap diwasapadai, hal ini disebabkan aflatoksin dapat terakumulasi dalam tubuh dan sulit didegradasi, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang bersifat kronis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcVeterinaryid
dc.subject.ddcPoultryid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleIdentifikasi Cendawan Dan Mikotoksin Dalam Pakan Ayam Petelur Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcendawanid
dc.subject.keywordkontaminasiid
dc.subject.keywordmikotoksinid
dc.subject.keywordpakan ayam petelurid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record