Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmowidi, Tri
dc.contributor.advisorPeggie, Djunijanti
dc.contributor.authorBahar, Irnayanti
dc.date.accessioned2016-01-18T08:03:02Z
dc.date.available2016-01-18T08:03:02Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77537
dc.description.abstractKupu-kupu (Lepidoptera) dicirikan dengan sayap yang bersisik. Ordo Lepidoptera terdiri dari 47 superfamili dan 124 famili. Lepidoptera memiliki peranan penting dalam rantai makanan, dinamika populasi tanaman, sebagai predator, bioindikator kualitas lingkungan, dan penyerbuk tumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat pada bulan September sampai November 2014. Pengamatan kupu-kupu dilakukan di empat tipe habitat, yaitu tegakan pinus, tegakan agatis, tegakan puspa, dan tegakan campuran dengan menggunakan metode scan sampling. Metode scan sampling dilakukan dengan survei di sepanjang jalur yang sudah ada di setiap tipe habitat. Metode Mark Release and Recapture (MRR) digunakan pada 21 spesies kupu-kupu yang mudah dikenal. Pengamatan keragaman kupu-kupu dilakukan selama 10 hari di setiap tipe habitat pada pagi hari pukul (08.00-11.00) dan pada siang hari pukul (13.00-16.00) WIB. Setiap individu yang diamati dicatat jumlah spesies dan individu. Kupu-kupu superfamili Papilionoidea yang ditemukan di empat tipe habitat terdiri 68 spesies yang termasuk dalam 4 famili dan 13 subfamili. Berdasarkan hasil analisis Shannon-Wiener, keanekaragaman kupu-kupu yang paling tinggi terdapat di tegakan pinus (H’=2,53), diikuti tegakan puspa (H’=2.52), tegakan agatis (H’=2.50), dan tegakan campuran (H’=2.16). Spesies kupu-kupu yang dominan di tegakan pinus ialah Eurema blanda, Tanaecia iapis, Hypolimnas bolina, Faunis canens, Mycalesis janardana dan Ypthima horsfieldi. Di tegakan agatis, kupu-kupu yang dominan adalah Eurema blanda, Tanaecia iapis, Doleschallia bisaltide, M. janardana, dan Y. horsfieldi. Di tegakan puspa, kupu-kupu yang dominan adalah E. blanda, Idiopsis vulgaris, T. iapis, Junonia iphita, M. janardana, dan Y. horsfieldi., sedangkan di tegakan campuran yaitu E. blanda, T. iapis, M. janardana, dan Y. horsfieldi. Spesies Loxura Atymnus ditemukan di Gunung Walat yang sebelumnya hanya dilaporkan di Nusa Kambangan. Spesies Troides helena juga ditemukan di Gunung Walat, spesies ini termasuk dalam lampiran II CITES dan merupakan spesies kupu-kupu di Jawa yang dilindungi. Berdasarkan metode MRR, dari 2343 individu kupu-kupu yang ditangkap dan ditandai, 51 kupu-kupu tertangkap kembali setelah 2-3 minggu kemudian. Spesies M. janardana yang diberi tanda di tegakan puspa tertangkap kembali di tegakan campuran. Hal ini menunjukkan M. janardana dapat menempuh jarak sekurang-kurangnya 500-600 meter. Berdasarkan hasil pengamatan, spesies tumbuhan yang paling sering dikunjungi oleh kupu-kupu di tegakan pinus adalah Lantana camara, Stachytarpheta australis, dan Sida rhombifolia. Di tegakan agatis, spesies tanaman yang paling sering dikunjungi kupu-kupu adalah Colocasia esculentum, Diplazium esculentum, Clidemia hirta, L. camara, Gleichenia linearis, Selaginella wildenovii, dan Aneilema malabaricum. Di tegakan puspa spesies tanaman yang paling sering dikunjungi kupu-kupu adalah C. hirta, Coffea canephora, G. linearis, S. wildenovii, Strobilanthes crispus, D. esculentum. Spesies tanaman yang paling sering dikunjungi kupu-kupu di tegakan campuran adalah L. camara, S. australis, dan Blechnum orientale. Volume dan kandungan gula nektar tumbuhan bervariasi. Volume nektar tanaman H. rosasinensis berkisar 8.1 μl, C. canephora berkisar 0.64 μl, dan L. camara berkisar 0.60 μl. Kandungan gula nektar tanaman H. rosasinensis berkisar 21 %, C. canephora berkisar 12.2 %, dan L. camara berkisar 10.57 %. Dalam studi ini, kupu-kupu Losaria coon memiliki probosis paling panjang (25.75 mm), sedangkan E. blanda memiliki probosis paling pendek (11.11 mm). Tanaman yang memiliki mahkota yang paling panjang yaitu H. rosasinensis (21.51 mm), sedangkan yang paling pendek, yaitu V. cinerea (4.61 mm). Berdasarkan analisis korelasi Pearson, panjang probosis kupu-kupu berkorelasi positif dengan panjang mahkota bunga.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcInsectsid
dc.subject.ddcButterfliesid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKeanekaragaman Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) Di Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walatid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKeanekaragamanid
dc.subject.keywordkupu-kupuid
dc.subject.keywordGunung Walatid
dc.subject.keywordvolume dan konsentrasi nektarid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record