Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarief, Hidayat
dc.contributor.advisorDamanik, M. Rizal M.
dc.contributor.advisorMarliyati, Sri Anna
dc.contributor.authorDoloksaribu, Tetty Herta
dc.date.accessioned2016-01-11T02:44:27Z
dc.date.available2016-01-11T02:44:27Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77404
dc.description.abstractPemberian ASI eksklusif merupakan praktek pemenuhan gizi yang paling ideal untuk bayi sejak lahir hingga umur 6 bulan, namun cakupan di Indonesia berdasarkan Riskesdas tahun 2013 hanya 30.2%. Faktor ASI belum keluar atau produksi ASI yang tidak cukup merupakan faktor penghambat yang paling umum menyebabkan berhentinya praktek pemberian ASI eksklusif. Faktor lainnya adalah pengetahuan ibu tentang manfaat menyusui yang tidak memadai dan kurangnya dukungan keluarga. Di sisi lain, ibu menyusui membutuhkan zat-zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui pada golongan umur yang sama. Namun, hasil survei konsumsi makanan individu di Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak 50% dari kelompok umur ibu menyusui dengan konsumsi energi <70% AKG dan sebanyak 33.8% dengan konsumsi protein <80% AKG. Hingga saat ini pengembangan produk makanan tambahan untuk ibu menyusui berbasis bahan pangan lokal yang memiliki fungsi laktagogum atau dapat meningkatkan sekresi dan produksi ASI belum dilakukan. Tanaman torbangun atau bangun-bangun (Coleus amboinicus (Lour.) merupakan tanaman pangan yang secara turun-temurun oleh masyarakat suku Batak dari Sumatera Utara disajikan sebagai sayur atau sop untuk ibu pasca melahirkan dengan tujuan untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk makanan tambahan fungsional untuk ibu menyusui berbasis tepung torbangun dan mengkaji pengaruh pemberiannya pada ibu yang mendapat konseling menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif dan pertumbuhan bayi. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) pembuatan tepung torbangun; 2) pengembangan produk makanan tambahan fungsional untuk ibu menyusui berbasis tepung torbangun; 3) pemberian makanan tambahan fungsional berbasis tepung torbangun kepada ibu menyusui yang mendapat konseling menyusui menggunakan produk yang dikembangkan pada tahap 2. Pada tahap ke-1, dihasilkan tepung torbangun dengan rendemen sebesar 8.03±0.29%, kadar air 8.79±0.04%, total flavonoid sebesar 1.02±0.08 mgQE/g dan kandungan kaempferol sebesar 9.64 mg/100g. Kaempferol derivatif juga terdapat pada tepung torbangun yang dihasilkan. Pada tahap ke-2, bahan pangan yang digunakan untuk pengembangan produk adalah tepung torbangun, tepung jagung, isolat protein kedelai, susu skim bubuk dan tepung gula. Formulasi bahan didasarkan pada angka tambahan kalori dan protein per hari bagi ibu menyusui dan porsi per 1 kali penyajian mendekati serbuk sereal komersial. Tepung daun torbangun yang digunakan adalah 9.6 g (F1); 10.8 g (F2); dan 12 g (F3). Formula F1, F2 dan F3 masingmasing diolah menjadi produk dalam bentuk serbuk siap saji. Uji organoleptik produk dilakukan oleh 40 orang panelis konsumen yaitu ibu menyusui bayi umur hingga 6 bulan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa formulasi bahan yang dilakukan pada pembuatan produk tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap rerata kesukaan panelis yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan overall produk (p>0.05). Nilai rerata kesukaan panelis terhadap produk F1, F2 dan F3 baik dari segi warna, rasa, aroma, tekstur dan overall produk berada di atas kategori 2 dari 3 skala penilaian. Produk F3 dengan persentase penerimaan panelis terhadap warna, rasa, aroma, tekstur dan overall, masing-masing diatas 95% dipilih untuk diintervensikan dan dianalisis lebih lanjut. Produk F3 per 100 g mengandung energi sebesar 376 kkal dan protein sebesar 12.15 g, dengan indeks daya serap air sebesar 3.06 dan daya larut dalam air sebesar 76.96%. Pengujian mikrobiologi menunjukkan bahwa produk F3 negatif untuk bakteri E.coli, Salmonella dan S.aureus, dengan nilai angka lempeng total masih dalam batas toleransi menurut SNI 01–4270–1996. Pada tahap ke-3, subyek penelitian adalah 20 orang ibu hamil pada trimester ke-3 yang diikuti hingga melahirkan. Pemberian makanan tambahan dilakukan selama 30 hari dimulai pada hari ke-2 setelah melahirkan. Subyek penelitian dialokasikan secara random ke dalam 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok intervensi (n=10) diberikan produk makanan tambahan yang mengandung tepung torbangun (FT) dan kelompok kontrol (n=10) diberikan produk tanpa tepung torbangun (F0). Seluruh subjek penelitian diberikan konseling menyusui dengan frekuensi 2 kali sebelum melahirkan dan 3 kali selama pemberian makanan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling menyusui secara signifikan meningkatkan skor pengetahuan dan sikap responden tentang ASI eksklusif pada masing-masing kelompok perlakuan. Pada kelompok intervensi, rerata skor pengetahuan dari 59.1±22.4 menjadi 94.1±6.9, rerata skor sikap dari 65.8±11.4 menjadi 94.1±8.8 (p<0.05). Pada kelompok kontrol, rerata skor pengetahuan dari 75.0±11.8 menjadi 94.4±7.2, rerata skor sikap dari 75.0±14.4 menjadi 94.4±11.0 (p<0.05). Pemberian makanan tambahan fungsional berbasis tepung torbangun berpengaruh signifikan terhadap waktu yang lebih singkat untuk mencapai kembali berat badan lahir bayi, yaitu 5.1±1.4 hari untuk kelompok intervensi sedangkan kelompok kontrol 7.0±2.4 hari (p<0.05). Selama waktu pemberian makanan tambahan, keberhasilan praktek pemberian ASI eksklusif pada kelompok intervensi adalah 90% sedangkan pada kelompok kontrol adalah 80%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutrition principlesid
dc.subject.ddcMother's milkid
dc.subject.ddc2014id
dc.titlePengaruh Pemberian Makanan Tambahan Fungsional Berbasis Tepung Torbangun pada Ibu yang Mendapat Konseling Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif dan Pertumbuhan Bayi.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordASIid
dc.subject.keywordbayiid
dc.subject.keywordibu menyusuiid
dc.subject.keywordkonselingid
dc.subject.keywordtorbangunid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record