Show simple item record

dc.contributor.advisorRusmana, Iman
dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.advisorPasaribu, Fachriyan Hasmi
dc.contributor.authorNovita, Hessy
dc.date.accessioned2016-01-08T22:48:16Z
dc.date.available2016-01-08T22:48:16Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/77306
dc.description.abstractSerangan penyakit adalah salah satu kendala yang sering dihadapi dalam budidaya ikan lele. Penyakit akibat infeksi bakteri Aeromonas hydrophila sering terjadi pada budidaya ikan lele yang dibudidayakan secara intensif akibat ketidakseimbangan antara lingkungan, ikan, dan mikroorganisme patogen. Penanganan dalam budidaya yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mengalami stres, sehingga daya tahan tubuhnya menurun dan mudah terserang penyakit. Antibiotika sering digunakan dalam jumlah besar untuk menghindari tingginya mortalitas dan kejadian penyakit bakteri dalam budidaya ikan, akan tetapi penggunaan antibiotika dapat mengganggu keberadaan dan keseimbangan komunitas mikroflora usus dan memicu populasi bakteri yang resisten, dengan efek jangka panjang pada keamanan produk hasil perikanan. Oleh karena itu, penggunaan probiotik telah disarankan sebagai metode untuk mencegah berbagai penyakit dalam akuakultur. Pendekatan alternatif probiotik yang belum banyak menjadi perhatian dalam pencegahan dan mengontrol penyakit ikan yaitu penghambatan ekspresi dari gen yang menyandikan faktor virulensinya. Ekspresi gen ini diregulasi dengan sinyal komunikasi antar sel bakteri yang dikenal sebagai Quorum Sensing (QS). Anti Quorum Sensing (AQS) atau Quorum Quenching (QQ) adalah proses enzimatik untuk memutus komunikasi antar bakteri, termasuk kemampuannya dalam menimbulkan penyakit. Strategi biokontrol, melalui mekanisme enzimatik untuk memutus komunikasi antar bakteri sangat menjanjikan karena kemungkinan terjadinya resistensi bakteri sangat minimal dan sehingga dapat meningkatkan produksi budidaya ikan yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi, mengkarakterisasi, dan menyeleksi bakteri anti quorum sensing, identifikasi secara biokimia dan molekuler berdasarkan 16S rDNA bakteri anti quorum sensing, identifikasi bakteri anti quorum sensing yang dapat menghasilkan enzim lactonase sebagai anti quorum sensing, dan seleksi kemampuan bakteri anti quorum sensing sebagai probiotik untuk menghambat patogenisitas Aeromonas hydrophila pada ikan lele (Clarias gariepinus). Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu: isolasi dan karakterisasi bakteri Anti Quorum Sensing (AQS) pendegradasi AHL (Acyl Homoserine Lactone), identifikasi secara biokimia, molekuler (16S rDNA) dan identifikasi gen AHL laktonase (aiiA) bakteri AQS, seleksi bakteri AQS sebagai biokontrol dan bioessai bakteri AQS sebagai kandidat probiotik. Isolasi dan karakterisasi isolat bakteri yang memiliki potensi sebagai Anti QS atau QQ untuk menghambat faktor virulensi bakteri patogen yang menyebabkan penyakit pada ikan lele dan dapat diaplikasikan sebagai kandidat probiotik. Sebanyak 347 isolat bakteri berhasil diisolasi, dan sebanyak 68 isolat diantaranya (19%) mempunyai aktivitas AQS, 4 isolat yang berpotensi sebagai bakteri AQS yaitu TS1 dan TS2, TA23 dan TY33. 2 Identifikasi biokimia, molekuler berdasarkan 16S rDNA dan identifikasi gen AHL laktonase (aiiA) bakteri AQS. Empat isolat yaitu TS1 dan TS2, TA23 dan TY33 teridentifikasi berdasarkan sekuen 16S rDNA sebagai Bacillus amyloliquefaciens, Lysinibacillus sphaericus, Lysinibacillus fusiformis dan Bacillus cereus dengan persentase kemiripan masing-masing 93%, 99%, 99% dan 100%. Berdasarkan analisa gen AHL laktonase (aiiA), keempat isolat tersebut menghasilkan enzim AHL laktonase pada target pita 800 bp. Seleksi bakteri AQS sebagai probiotik. Pemilihan bakteri AQS sebagai probiotik dalam mencegah penyakit Motile Aeromonad Septicemia (MAS) pada ikan lele, berdasarkan pada uji patogenisitas secara in vitro dan in vivo, kepekaannya terhadap antibiotik, kecepatan tumbuh, viabilitas bakteri AQS pada pakan. Hasil penelitian menunjukkan dari keempat isolat TS1, TS2, TA23 dan TY33, diperoleh 3 isolat yang tidak patogen dari uji uji patogenisitas secara in vitro dan in vivo, kepekaannya terhadap antibiotik yaitu TS1, TS2, dan TA23, dan dari kecepatan tumbuh, dan uji viabilitas, isolat TS1, TS2, dan TA23 dapat diaplikasikan sebagai probiotik. Bioessai bakteri AQS sebagai kandidat probiotik. Ketiga isolat terpilih diberi penanda rifampisin dan diuji kemampuannya di dalam menghambat QS A. hydrophila dengan uji kultur bersama. Aplikasi isolat AQS RifR melalui pakan dan di uji tantang dengan A. hydrophila untuk melihat sintasan, laju pertumbuhan spesifik, konversi pakan, serta respon imun non spesifik yaitu indeks fagositosis, lisozim dan gambaran darah yaitu kadar hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan dengan AQSRifR kelangsungan hidup ikan lele adalah pada perlakuan monospesies A(TS1RifR) 81%, B(TS2RifR) 78%, C(TA23RifR) 76%, dan D(multispesies TS1RifR, TS2RifR, dan TA23RifR) 93%, lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (31%), perlakuan multispecies (D) lebih baik dibandingkan dengan kontrol (K). Pemberian bakteri AQS dapat menghambat infeksi A. hydrophila sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup ikan. Peningkatan yang signifikan dalam parameter pertumbuhan SGR (perlakuan A(5.39%), B(5.41%), C(5.55%), D(5.69%) berbeda nyata (P<0,05) terhadap K(kontrol) (3.07%)) dan rendahnya nilai rasio konversi pakan (FCR) yang diamati pada ikan yang diberi pakan dengan AQS menunjukkan bahwa bakteri AQS dapat meningkatkan pertumbuhan ikan dimana perlakuan A(1.29), B(1.31), C(1.25) dan D(1.17) berbeda nyata (P<0,05) terhadap K(kontrol)(1.59). Kenaikan bobot ikan menunjukkan kemampuan ikan memanfaatkan pakan yang diberikan. Hasil respon imun non spesifik dari penambahan AQSRifR sebagai probiotik terhadap ikan lele menunjukkan bahwa bakteri AQSRifR dapat meningkatkan perlindungan terhadap infeksi bakteri dan ketahanan ikan lele pada infeksi A. hydrophila sehingga ikan dapat meningkat pertumbuhannya. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bakteri AQS yang diisolasi sangat potensi untuk dikembangkan sebagai probiotik yang dapat menekan penyakit MAS yang disebabkan A. hydrophila sehingga dapat menggantikan penggunaan antibiotik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcClarias gariepinusid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleIsolasi dan Karakterisasi Bakteri Anti Quorum Sensing dan Efektivitasnya Menghambat Patogenisitas Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordClarias gariepinusid
dc.subject.keywordQuorum Sensingid
dc.subject.keywordAnti Quorum Sensingid
dc.subject.keywordAcyl Homoserine Lactoneid
dc.subject.keywordAeromonas hydrophila.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record