Analisis Kinerja Kredit Usaha Mikro Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Pati Jawa Tengah
View/ Open
Date
2015Author
Farida
Siregar, Hermanto
Nuryartono, Nunung
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Program kredit usaha rakyat (KUR) digulirkan oleh pemerintah dalam rangka mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan usaha mikro. Jenis pembiayaan ini formal yang disalurkan melalui bank-bank pelaksana yang ditunjuk oleh pemerintah. Banyak rumah tangga usaha mikro yang belum tersentuh oleh pembiayaan KUR ini. Sebelumnya banyak skim kredit telah digulirkan juga, namun banyak yang mengalami kendala karena tidak tepat sasaran, banyaknya kebocoran kredit maupun gagal bayar. Sehingga banyak skim kredit tidak bisa berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor yang mendorong rumah tangga usaha mikro untuk mengakses KUR, menganalisis faktor-faktor dalam pembayaran kembali KUR, menganalisis dampak KUR terhadap pendapatan rumah tangga usaha mikro, menganalisis efisiensi penyaluran KUR dan keberlangsungan program KUR. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Margorejo dan Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati Jawa Tengah dari bulan Mei sampai Agustus 2014. Sumber data primer dengan pemilihan sampel yang diambil secara purposive untuk rumah tangga usaha mikro. Total responden yang menjadi sampel sebanyak 332 rumah tangga yang terdiri dari 155 rumah tangga usaha dengan KUR dan 177 rumah tangga tanpa menggunakan KUR. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik, propensity score matching, dan data envelopment analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rumah tangga usaha mikro untuk mengakses KUR adalah usaha baru yang dijalankan oleh laki-laki yang menghadapi kesulitan modal, memiliki rekening di bank dan tidak memiiki sumber pinjaman lain akan lebih besar peluangnya untuk mengakses KUR. Faktor-faktor yang mendorong dalam pengembalian pinjaman KUR adalah jenis usaha pengolahan, meningkatnya modal kerja, meningkatnya pengeluaran makanan, memiliki sumber pinjaman lain, dan tidak dikenakan agunan saat pinjam akan memberikan peluang lebih besar untuk tidak membayar pinjaman. Sedangkan adanya pekerjaan sampingan, adanya agunan BPKB, screening awal yang ketat akan mendorong rumah tangga usaha mikro untuk membayar kembali KUR. Ternyata KUR memberikan dampak pada peningkatan keuntungan dan total pendapatan, berkurangnya share pengeluaran untuk makanan, meningkatnya jumlah pekerja dan meningkatnya kepemilikan aset. Keberlangsungan program dilihat dari dua sisi, yaitu nasabah memperoleh manfaat atau dampak adanya program KUR, dan dari sisi penyalur KUR, mampu menguntungkan, efisien dan Non Performance Loannya rendah.