Strategi Pengelolaan Dan Pengembangan Agroforestri Berbasis Kelapa Sawit Di Jambi.
View/ Open
Date
2015Author
Muryunika, Rince
Sundawati, Leti
Pamoengkas, Prijanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengelolaan kelapa sawit dengan pola tanam monokultur dan dengan jarak tanam yang lebar sangat berpotensi jika dioptimalisasikan dengan menggunakan sistem agroforestri. Sistem agroforestri diharapkan mampu memberikan mafaat ekologi, ekonomi dan sosial bagi petani dan pengusaha kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola pengelolaan agroforestri berbasis kelapa sawit yang diterapkan oleh PT. HMS dan masyarakat dan mendapatkan strategi pengelolaan dan pengembangan agroforestri berbasis kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi pada Mei–Agrustus 2014. Data dan informasi lainnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada responden terpilih yaitu petani kelapa sawit yang menerapkan sistem agroforestri, petani kelapa sawit pola monokultur dan stakeholder PT. Humusindo Makmur Sejati (HMS) salah satu perusahaan kelapa sawit yang menerapkan agroforestri. Data diolah dengan analisis deskriptif, analisis strenght, weakness, opportunity dan threat (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini pengelolaan agroforestri berbasis kelapa sawit sudah dikembangkan oleh PT. Humusindo Makmur Sejati (HMS) dan sebagian kecil petani di Propinsi Jambi. Agroforestri yang diterapkan oleh PT. HMS dengan mengkombinasikan tanaman meranti merah (Shorea leprosula), mahoni (Swietenia macrophylla), jabon (Anthocephalus cadamba), rambutan dan mangga (Mangifera indica), sedangkan petani mengkombinasikan lahan kelapa sawit dengan beragam tanaman pertanian dan kehutanan, sesuai dengan keinginan pemiliknya. Pengembangan agroforestri berbasis kelapa sawit pada prinsipnya dapat diterapkan melalui strategi–strategi yang sesuai dengan kondisi saat ini. Strategi alternatif yang diperoleh meliputi: 1) memfasilitasi penyediaan data yang relevan diberbagai instansi terkait dukungan penelitian multidisiplin yang menghasilkan desain dan skenario pengelolaan agroforestri yang sesuai di lahan kelapa sawit (best practices); 2) merumuskan kebijakan dalam mendukung pengelolaan agroforestri; 3) pengembangan insentif dengan regulasi yang mendukung agroforestri; 4) pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh, guna menciptakan penyuluh yang profesional; 5) membentuk petani andalan; dan 6) meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak atas informasi dari pemerintah. Adapun strategi prioritas terpilih dalam pengelolaan dan pengembangan agroforestri berbasis kelapa sawit adalah perlu dilakukannya pendidikan dan pelatihan penyuluh, guna menciptakan penyuluh yang profesional yang menjembatani hubungan antara kepentingan pemerintah dengan keinginan masyarakat dan semua elemen yang terkait.
Collections
- MT - Forestry [1373]