Show simple item record

dc.contributor.authorLatifah, Ifah
dc.contributor.authorPurwanto, M. Yanuar
dc.contributor.authorPandjaitan, Nora H.
dc.date.accessioned2015-09-11T02:38:17Z
dc.date.available2015-09-11T02:38:17Z
dc.date.issued2013-12
dc.identifier.issn2087-3611
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/76259
dc.description.abstractPengelolaan daerah aliran sungai (DAS) bagian hulu merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai ketersediaan air yang berkelanjutan. Selain itu kesalahan dalam mengelola lahan akan menyebabkan erosi yang dapat meningkatkan sedimentasi di badan air. Akibat erosi tanah sisa-sisa tanaman yang telah melapuk menjadi humus juga ikut tererosi. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya karbon di lahan yang tererosi dan masuk ke perairan. Model Soil Water Assessment Tool dapat diaplikasikan untuk mengevaluasi kondisi sedimen dan karbon organik di daerah tangkapan air denqan menggunakan data historis aliran dan meteorologi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi parameter-parameter model Soil Water Assessment Tool yang sesuai untuk menduga laju sedimen dan menganalisis fluktuasi sedimen di sungai Jeneberang bagian hulu serta mengkaji kandungan karbon organik dalam sedimen. Proses kalibrasi dilakukan dengan menyesuaikan 26 parameter dengan menggunakan Algoritma SUFI2. Dari hasil kalibrasi dapat diidentifikasi 19 parameter yang sensitif. Hasil simulasi sedimen pada bulan basah lebih tinggi dibandingkan pada bulan kering. Fluktuasi karbon organik sama dengan fluktuasi sedimen. Berdasarkan hubungan tersebut, karbon organik dalam jangka panjang dapat diduga dari hasil simulasi sedimen dengan menggunakan model Soil Water Assessment Tool.en
dc.description.abstractManagement of upstream watersheds is a key to get a sustainable availability of water. Moreover, failure in land managing will cause erosion which increase sedimentation in water bodies. Because of soil erosion the remnants of decaying plants on topsoil also were eroded. This case will cause carbon losses in the eroded land, which flowed into the water. The Soil Water Assessment Tool model can be applied to evaluate catchment hydrology, sediment and associated organic carbon yield using historical flow and meteorological data. Objectives of the study were to identify parameter-parameter of Soil Water Assessment Tool model for analysing sediment, to analyze fluctuation of sediment and organic carbon content in sediment. Calibration process was done by adjusting 26 parameters using Algoritma SUFI2. From the result it could be identified 19 sensitif parameters. Result for sediment simulation in wet seasons was higher than dry seasons. Fluctuation of organic carbon same as fluctuation of sediment. Based on the relationship, using Soil Water Assessment Tool model lonqterm organic carbon could be predicted from simulated sediment.en
dc.language.isoid
dc.publisherPusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum
dc.subject.ddcSedimentasien
dc.subject.ddcsungaien
dc.subject.ddcDAS Jeneberangen
dc.subject.ddckarbon organiken
dc.subject.ddcmodel Soil Water Assessment Toolen
dc.titleANALISIS KANDUNGAN KARBON ORGANIK DALAM SEDIMEN DI SUNGAI JENEBERANG PADA BAGIAN HULU DENGAN MEMPERGUNAKAN MODEL SOIL AND WATER ASSESSMENT TOOLen
dc.title.alternativeANALYZING SEDIMENT AND ORGANIC CARBON YIELD IN THE UPSTREAM JENEBERANG USING SOIL AND WATER ASSESSMENT TOOLSen
dc.typeArticleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record