dc.description.abstract | Produk hortikultura seperti halnya buah-buahan tidak bebas dari serangan Hama penyakit. Dalam perdagangan global, ekspor komoditas tersebut terhambat oleh aturan karantina yang sangat ketat. Tindakan karantina berupa perlakuan untuk menjamin terbebasnya hama penyakit mutlak diperlukan. Perlakuan panas menjadi salah satu alternatif sejak dilarangnya penggunaan fumigan untuk disinfestasi hama penyakit pascapanen. Perlakuan panas dibedakan menjadi tiga metode, yaitu hot water treatment (HWT), vapor heat treatment (VHD dan hot air treatment (HAD). Penelitian ini bertujuan untuk menduga suhu selama proses perlakuan uap panas (VHD menggunakan metode finite difference. Buah jambu kristal yang diperoleh dari petani di Kabupaten Bogor dikelompokkan dalam ukuran besar (diameter ± 8.53 cm), sedang (diameter ± 7.43 cm), dan kedl (diameter ± 6.70 cm). Buah jambu kristal diberi perlakuan uap panas dengan suhu medium 47-48 °C untuk mencapai suhu pusat buah sekitar 46°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode finite difference mampu menduga suhu pusat buah dengan cukup baik dengan koefisien determinasi (R2 ) berkisar antara 0.9901-0.9982. Nilai root mean square error (RMSE) adalah 1.17, 0.87 dan 0.08 °C berturut-turut untuk buah ukuran besar, sedang dan keeil. Buah jambu ukuran besar, sedang dan kedl membutuhkan waktu berturut-turut selama 56, 36, dan 32 menit, sedangkan hasil simulasi membutuhkan waktu berturut-turut 53, 36, dan 28 menit. | en |