Show simple item record

dc.contributor.advisorWiyono, Suryo
dc.contributor.advisorYuliani, Titiek Siti
dc.contributor.authorPurnawati, Fery
dc.date.accessioned2015-06-23T02:56:36Z
dc.date.available2015-06-23T02:56:36Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75616
dc.description.abstractTanaman mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran utama dari famili cucurbitaceae yang dibudidayakan oleh petani di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Penyebaran pertanaman mentimun di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, tetapi mengalami produksi mentimun nasional mengalami penurunan. Salah satu pembatas dalam budidaya tanaman mentimun di beberapa negara adalah penyakit antraknosa, sedangkan di Indonesia belum ada penelitian yang khusus terhadap identifikasi patogen dan kejadian penyakit ini pada tanaman mentimun. Oleh karena itu, informasi tentang arti penting penyakit antraknosa dan identifikasi patogen antraknosa pada mentimun di Indonesia sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan kejadian penyakit di pertanaman mentimun akibat serangan penyakit antraknosa, 2) mendeskripsikan gejala penyakit antraknosa pada pertanaman mentimun, 3) mengidentifikasi patogen antraknosa pada tanaman mentimun, dan 4) menentukan potensi terbawa benih patogen antraknosa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 – Desember 2014 di Laboratorium Mikologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB dan di pertanaman mentimun milik petani (Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat). Benih mentimun contoh diperoleh dari toko-toko benih. Metode yang digunakan adalah identifikasi morfologi dan surveilan kejadian penyakit antraknosa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive random sampling. Identifikasi secara morfologi dengan pemeriksaan langsung pada preparat slide terhadap 30 aservuli dari jaringan yang bergejala antraknosa. Pengamatan koloni patogen dilakukan dengan menanam aservuli dari bagian nekrotik pada daun mentimun ke dalam cawan petri berisi PDA. Pengamatan apresoria dengan memproduksi apresoria dengan teknik kultur slide. Deteksi Colletotrichum sp. sebagai patogen terbawa benih dilakukan dengan blotter test. Hasil identifikasi secara morfologi dan bentuk koloni menunjukkan bahwa patogen antraknosa pada mentimun di Indonesia adalah Colletotrichum orbiculare dan C. dematium. Hasil surveilan keadaan penyakit antraknosa dari 11 lokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat serta Kabupaten Boyolali dan Klaten Jawa Tengah selama waktu sampling (Juni- Desember) menunjukkan bahwa penyakit terjadi di empat lokasi pengambilan sampel, pada stadia tanaman berbunga sampai dengan berbuah yaitu di beberapa desa di Kabupaten Bogor (Lumbung, Tegalwaru, Bantarsari) dan di Desa Pasungan, Kabupaten Klaten, dengan tingkat kejadian penyakit bervariasi dari paling rendah (4 %) dan paling tinggi (92 %), serta persentase keparahan penyakit paling rendah (0.80 %) dan paling tinggi (30.75%) bahkan dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukung perkembangan penyakit, yaitu musim kemarau. Hasil uji deteksi patogen terbawa benih menunjukkan bahwa patogen antraknosa, Colletotrichum sp., merupakan patogen terbawa benih dengan tingkat infeksi 0.38 %.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcBotanyen
dc.subject.ddcPhytopathologyen
dc.title. Identifikasi, Tingkat Serangan, Dan Potensi Terbawa Benih Colletotrichum Sp., Pada Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.).en
dc.subject.keywordantraknosaen
dc.subject.keywordbenihen
dc.subject.keywordColletotrichumen
dc.subject.keywordIndonesiaen
dc.subject.keywordmentimunen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record