Show simple item record

dc.contributor.advisorKusrini, Mirza Dikari
dc.contributor.advisorKartono, Agus Priyono
dc.contributor.authorAyuningrum, Novi Tri
dc.date.accessioned2015-06-04T02:19:34Z
dc.date.available2015-06-04T02:19:34Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75419
dc.description.abstractAmfibi merupakan salah satu satwa yang hidup tidak jauh dari sumber air. Keberadaan amfibi sangat dipengaruhi oleh kondisi dan tipe habitat dimana beberapa jenis dapat ditemukan di hutan rendah gangguan atau di hutan terganggu. Penelitian ini dilakukan di beberapa sungai pada Suaka Margasatwa Nantu untuk mengidentifikasi komposisi jenis amfibi, pemilihan mikrohabitat oleh amfibi, dan pola penyebaran amfibi. Pengukuran mikrohabitat dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan arus, kedalaman sungai, tutupan kanopi, lebar sungai, dan jenis substrat. Hasil penelitian menemukan 490 ekor katak dari 15 jenis amfibi tergolong dalam empat famili. Limnonectes cf modestus merupakan jenis yang selalu ditemukan di semua sungai dengan kelimpahan tertinggi (519 individu/ha) di hutan sekunder. Habitat sungai di hutan primer dan hutan sekunder memiliki kesamaan komunitas amfibi paling tinggi (86.6%), sedangkan komunitas amfibi pada sungai di kebun tebu paling berbeda dengan sungai lainnya. Analisis menunjukkan bahwa jenis amfibi cenderung memilih kondisi mikro habitat tertentu, seperti Fejervarya limnocharis sangat erat hubungannya dengan kondisi sungai yang sangat lebar dengan tutupan kanopi terbuka. Amfibi di sungai umumnya menyebar secara mengelompok.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForestryen
dc.subject.ddcForest Zoologyen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcGorontalo-Sulawesi Utaraen
dc.titleKomunitas Amfibi di beberapa Sungai pada Suaka Margasatwa Nantu Provinsi Gorontaloen
dc.subject.keywordkomposisi jenis amfibien
dc.subject.keywordmikrohabitaten
dc.subject.keywordpola penyebaranen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record