Assessment Of Atmospheric Correction Methods For Optimizing Hazy Satellite Imageries
View/ Open
Date
2015Author
Diansyah, Umara Firman Rizi
Saleh, Muhammad Buce
Wijanarto, Antonius Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Efek atmosfer yang mencemari citra satelit dapat dihilangkan dengan mendapatkan nilai reflektansi permukaan pada citra penginderaan jauh dengan menggunakan koreksi atmosfer. Proses ini berguna untuk meningkatkan akurasi klasifikasi citra sehingga data yang diperoleh dapat dibandingkan dan diatur dalam sejumlah solusi pendekatan untuk pemantauan lingkungan, manajemen sumber daya, evaluasi dampak aplikasi deteksi bencana dan perubahan. Koreksi atmosfer memiliki berbagai kategori yang berasal dari pantulan fisik tanah yang meninggalkan cahaya termasuk permukaan dan tanah reflektansi dan suhu, dan koreksi relatif atmosfer. Salah satu kategori adalah penghapusan kabut atmosfer dan tutupan awan. Hasil proses koreksi atmosfer sangat penting untuk mengoptimalkan citra satelit berkabut berkenaan dengan permukaan objek untuk mendeteksi perubahan tutupan lahan dan penggunaan lahan. Dengan mempertimbangkan perbedaan dalam proses pembentukan kabut penelitian ini difokuskan pada masing-masing jenis citra satelit dari dua jenis zona yang dipilih, pertama kecamatan Balaraja yang dapat mewakili daerah pedesaan dan kecamatan Penjaringan yang mewakili daerah perkotaan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji kesesuaian tiga jenis metode koreksi haze terhadap kejelasan obyek permukaan di wilayah tutupan vegetasi dan non vegetasi, berkenaan dengan mengurangi atau menghilangkan kabut di suatu wilayah dalam sebuah citra satelit optik yang memiliki karakteristik tertentu, untuk memperoleh hasil dari penghapusan kabut dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu Dark Object Substraction (DOS), Histogram Match (HM) dan Virtual Cloud Point (VCP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kesesuaian tiga jenis metode koreksi kabut terhadap objek permukaan pada tutupan lahan di wilayah vegetasi dan wilayah non vegetasi. Berkenaan dengan penghapusan kabut di wilayah yang memiliki karakteristik tertentu pada citra satelit optik. Dengan mempertimbangkan proses pembentukan kabut di daerah pertanian, perkebunan, pemukiman dan industri sehingga daerah penelitian dibagi menjadi dua wilayah yaitu pedesaan yang didominasi vegetasi dan perkotaan yang didominasi non vegetasi. Wilayah pedesaan dipilih Kecamatan Balaraja di Tangerang dan wilayah perkotaan dipilih Kecamatan Penjaringan di Jakarta Utara. Dengan menerapkan persamaan untuk menghitung Haze Optimal Transformasi yaitu HOT = DNbluesin (∂) -DNredcos (∂), hasil utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk Avnir gambar di daerah pedesaan, berdasarkan kriteria visual, korelasi dan uji Z dapat disimpulkan bahwa untuk Avnir2 citra di daerah pedesaan dapat dikoreksi dengan menggunakan metode DOS dan VCP. Untuk citra Avnir2 di daerah perkotaan, metode DOS memiliki hasil yang baik pada band 1, 2 dan 3, Dapat disimpulkan bahwa untuk citra Avnir2 di daerah perkotaan dapat dikoreksi dengan menggunakan metode DOS. Untuk citra Landsat7 di daerah pedesaan, metode DOS memiliki hasil yang baik pada band 1 dan 2, Dapat disimpulkan bahwa untuk Landsat7 di daerah pedesaan dapat dikoreksi dengan menggunakan metode DOS dan VCP. Untuk citra Landsat7 di daerah perkotaan, metode DOS memiliki hasil yang baik pada band 1 dan 2, sedangkan metode VCP memiliki hasil yang baik pada band 3. Dapat disimpulkan bahwa untuk citra Landsat7 di daerah perkotaan dapat dikoreksi dengan menggunakan metode DOS. Semakin baik hasil citra terkoreksi, semakin kecil nilai optimasi kabut. Proses koreksi atmosfer pada penelitian ini dibagi dalam dua jenis citra Avnir2 dan Landsat7. Alasan digunakannya citra optik tersebut berdasarkan pada hipotesis bahwa penggunaan tiga metode memberikan hasil yang sama bila diterapkan pada citra yang memiliki rentang band yang berbeda. Berdasarkan interpretasi visual dari perbandingan tiga metode DOS dan VCP didapatkan hasil lebih baik di daerah pedesaan dan perkotaan ditunjukkan dengan melihat kejelasan kerapatan vegetasi di daerah pedesaan, kontur, warna dan objek-objek lain di daerah perkotaan dan hubungan signifikan antara citra terkoreksi dengan citra non-kabut pada Avnir2, begitu pula dengan citra terkoreksi dengan citra non-kabut pada Landsat7. Berdasarkan interpretasi visual, korelasi dan uji Z disemua kategori dihasilkan perbedaan yang signifikan. Berdasarkan Tabel 12 untuk citra Avnir2 di wilayah rural dapat dikoreksi menggunakan metode DOS danVCP, tetapi di wilayah urban lebih baik diterapkan metode DOS. Untuk citra Landsat7 di wilayah rural dapat dikoreksi menggunakan metode DOS dan VCP, tetapi di wilayah urban lebih baik diterapkan metode DOS.
Collections
- MT - Professional Master [887]