Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhadryani, Yani
dc.contributor.advisorHermadi, Irman
dc.contributor.authorRokhman, Moh. Miftakhur
dc.date.accessioned2015-05-25T07:18:20Z
dc.date.available2015-05-25T07:18:20Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75287
dc.description.abstractAsosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan pengguna internet yang sangat signifikan. Proyeksi APJII tahun 2014 pengguna internet Indonesia mencapai 107 juta pengguna. Data APJII tahun 2012 mengungkapkan bahwa sekitar 81.48% pengguna internet pada rentang usia 17-65 tahun. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amirullah dan Nurhadryani (2013) mengungkapkan bahwa menjelang pemilu tahun 2014 di Indonesia penggunaan media online terutama media sosial telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, sebanyak 80% partai politik telah menggunakan media sosial. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang telah masuk pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada bulan Desember 2013 sebanyak 186 juta penduduk maka didapatkan sekitar 57.5% penduduk Indonesia yang masuk DPT merupakan penguna internet. Fakta ini merupakan peluang bagi para pemangku kepentingan politik seperti partai dan aktor politk untuk memanfaatkan media online sebagai alat kampanye, dan berdasarkan penelitian Amirullah dan Nurhadryani (2013) mengungkapkan aktivitas e-campaign sudah dimulai maka perlu juga untuk mengetahui seberapa besar capaian partai dan aktor politik di Indonesia dalam menggunakan media online hingga menjelang pemilihan umum 2014. Maka dari itu dalam penelitian ini mengajukan metode penilaian capaian partai dan aktor politik dalam e-campaign yang implementasikan dalam sebuah aplikasi pemeringkatan berbasis website dengan menerapkan tiga buah metode yaitu Linear Weightage Model (LWM), Analytical Hierarchy Process (AHP), dan Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dengan menggunakan beberapa parameter sebagai standar penilaian diantaranya parameter aktivitas media sosial, konten website, keterbagian media sosial dan website, dan performa website. Aplikasi yang dibangun berjalan dengan baik dan mampu memberi peringkat aktivitas e-campaign terhadap partai, calon presiden, dan calon legislatif. Calon presiden pada pemilu 2014, Joko Widodo memiliki persentase ecampaign sebesar 53.89%, lebih besar dibanding Prabowo Subianto sebesar 46.11%. Partai politik yang memperoleh peringkat 5 besar dalam e-campaign adalah Gerindra (16.73%), PKS (16.39%), Demokrat (10.57%), Nasdem (9.96%), dan PDI-P (9.38%). Sedangkan untuk calon legislatif mengambil data calon DPRRI dapil Bangka Belitung propinsi Bangka Belitung, hasilnya mengungkapkan bahwa pemanfaatan e-campaign telah dimulai meskipun masih sangat sedikit, hanya sebesar 6.48% yang menggunakan website/blog dan media sosial dari jumlah total sebanyak 36 calon anggota legislatif, dan yang mendominasi pemanfaatan e-campaign adalah dari PKS.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcComputer scienceen
dc.subject.ddcInternet workingen
dc.titleSistem Pemeringkatan Media Online Partai dan Aktor Politik Pemilu dengan Metode LWM, AHP dan TOPSISen
dc.subject.keywordkampanye onlineen
dc.subject.keywordlinear weightage model (LWM)en
dc.subject.keywordanalytical hierarchy process (AHP)en
dc.subject.keywordtechnique for order performance by similarity to ideal solution (TOPSIS).en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record