Deteksi Salmonella dan Escherichia coli pada Tepung Telur yang Diimpor Melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Resistensinya Terhadap Antibiotik
View/ Open
Date
2015Author
Sidik, Kamil Riski
Lukman, Denny Widaya
Wibawan, I Wayan T
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya cemaran Salmonella dan Eschericia coli pada produk tepung telur impor yang masuk ke Indonesia serta resistensinya terhadap antibiotik. Penelitian dilakukan menggunakan kajian lintas seksional dengan penghitungan besaran sampel menggunakan pendugaan prevalensi. Penghitungan besaran sampel menggunakan asumsi tingkat kepercayaan 95%, tingkat kesalahan 10% dengan tingkat prevalensi dugaan adalah 50% sehingga diperoleh besaran 100 sampel tepung telur impor. Pengujian dilakukan terhadap 100 sampel tepung telur yang dikolesi selama bulan Agustus 2014. Koleksi sampel dilakukan pada produk tepung telur yang diimpor melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dari dua negara eksportir yang berbeda yaitu Ukraina dan India. Sampel yang berhasil dikoleksi berupa whole egg powder (Ukraina n=30, India n=40) dan egg yolk powder (India n=30). Penelitian dilakukan melalui pemeriksaan fisik produk tepung telur di pelabuhan pemasukan dilanjutkan dengan pengambilan sampel dan pengujian cemaran Salmonella dan E. coli menggunakan pengujian cepat (rapid test) dan metode pengujian konvensional berupa isolasi dan identifikasi. Konfirmasi isolat bakteri terduga Salmonella dilakukan dengan metode PCR. Isolat Salmonella dan E. coli diuji resistensinya terhadap preparat antibiotik. Pengujian dilakukan terhadap 10 jenis antibiotik yaitu ampisilin, amoksisilin-asam klavulanat, oksasilin, gentamisin, kanamisin, sefalotin, sefoksitin, sefotaksim, asam nalidiksat dan tetrasiklin. Terdapat sembilan sampel yang memberikan hasil positif adanya cemaran bakteri Salmonella dan E. coli pada produk tepung telur yang diuji. Hasil positif Salmonella ditemukan pada satu sampel whole egg powder (India, 2.5%) dan pada empat sampel egg yolk powder (India, 13.3%). Hasil Positif E. coli ditemukan pada tiga sampel whole egg powder (Ukraina, n=1 [3.3%] dan India, n=2 [5%]) serta pada satu sampel egg yolk powder (India, 3.3%). Hasil pengujian resistensi antibiotik menunjukkan isolat Salmonella yang berhasil dideteksi secara umum memiliki resistensi terhadap lima jenis antibiotik (ampisilin, amoksisilin-asam klavulanat, oksasilin, sefalotin, sefoksitin) dengan 100% isolat memiliki resistensi terhadap minimal tiga jenis antibiotik. Isolat E. coli yang berhasil dideteksi secara umum memiliki resistensi terhadap enam jenis antibiotik (ampisilin, amoksisilin-asam klavulanat, oksasilin, sefalotin, sefoksitin, tetrasiklin) dengan 75% isolat memiliki resistensi terhadap minimal tiga jenis antibiotik. Pengujian terhadap isolat Salmonella menunjukkan terdapat reaksi intermediet pada dua isolat (50%) dengan masing-masing isolat memberikan reaksi intermediet pada satu jenis antibiotik. Pengujian terhadap isolat E. coli menunjukkan terdapat reaksi intermediet pada dua isolat (40%) dengan masing-masing isolat memberikan reaksi intermediet pada minimal satu jenis antibiotik.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]