Show simple item record

dc.contributor.advisorSaharjo, Bambang Hero
dc.contributor.advisorSupriyanto
dc.contributor.advisorWasis, Basuki
dc.contributor.advisorPamoengkas, Prijanto
dc.contributor.authorPrameswari, Diana
dc.date.accessioned2015-05-20T02:15:48Z
dc.date.available2015-05-20T02:15:48Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/75178
dc.description.abstractKegiatan pemanenan kayu dalam sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) telah menyebabkan kerusakan tegakan tinggal, perubahan struktur tegakan, perubahan sifat tanah (fisika, kimia, dan biologi), erosi, aliran permukaan dan hilangnya top soil. Umumnya permukaan jalan sarad dibangun terletak di horizon C yang padat, permeabilitas rendah, dan tidak subur. Tujuan umum penelitian ini adalah menyediakan teknologi rehabilitasi bekas jalan sarad di hutan bekas tebangan dengan pengayaan intensif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka penelitian dibagi menjadi tiga subtopik, yaitu:(1) mengkaji efektivitas teknik Cross Drain (CD) dan Lubang Resapan Biopori (LRB) untuk memperbaiki sifat fisika, kimia, biologi tanah serta menurunkan aliran permukaan dan erosi tanah di bekas jalan sarad, (2) mengkaji pemanfaatan teknologi CD dan LRB untuk memperbaiki geometri akar dan kolonisasi mikoriza di bekas jalan sarad dan, (3) mengevaluasi pertumbuhan semai meranti di bekas jalan sarad. Rehabilitasi bekas jalan sarad telah dilakukan dengan menerapkan teknologi CD dan LRB. Kombinasi CD dan LRB dimaksudkan untuk menurunkan aliran permukaan dan erosi, menurunkan kepadatan tanah, meningkatkan resapan air, meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan aktifitas mikoriza dan mikroba tanah. LRB diisi dengan serasah dan arang. Bibit Shorea leprosula dan Shorea parvifolia umur 6 bulan ditanam di bekas jalan sarad dengan jarak tanam 2.0 m x 2.5 m. Setiap lubang tanaman dikelilingi oleh empat LRB. Plot percobaan dibangun berdasarkan overlay antara peta jalan sarad, peta kontur dan peta inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP). Plot percobaan dibangun pada kelerengan 15-25% (tidak curam) sebanyak 8 plot untuk setiap bekas jalan sarad. Ukuran plot 4m x 20m. Jumlah bekas jalan sarad yang digunakan sebanyak 3 jalan sarad. Plot erosi dibangun dengan ukuran 4 m x 20 m. Aliran permukaan di setiap plot erosi ditampung di drum air melalui pipa paralon. Profil tanah menunjukkan bahwa bekas jalan sarad yang dibangun terletak pada horizon C (80-110 cm) yang bersifat padat dan berbatu dengan kepadatan tanah sebesar 1.23 – 1.35 g/cm3 dan permeabilitas tanah sebesar 2.52 – 17.24 cm/jam. Pemasangan CD dan LRB telah mampu menurunkan kepadatan tanah 0.20 - 1.20 g/cm3 dan meningkatkan permeabilitas tanah 0.17 - 2.76 cm/jam. Dengan demikian kombinasi CD dan LRB menurunkan kepadatan tanah dan meningkatkan permeabilitas tanah di bekas jalan sarad. Titik potong hubungan kepadatan tanah dan permebilitas tanah di bekas jalan sarad sebelum dan sesudah pemasangan CD dan LRB terjadi pada kepadatan tanah 0.65 g/cm3 dan permeabilitas tanah 12.20 cm/jam. Pada kondisi tersebut tanah bekas jalan sarad sudah menjadi tanah normal yang akan dicapai dalam waktu 2 tahun lagi. CD dan LRB juga mampu meningkatkan kesuburan tanah di bekas jalan sarad dengan nilai KTK di LRB (19.87 meq/100g) lebih tinggi daripada KTK di bekas jalan sarad (6.86 meq/100g). Peningkatan C-organik, P tersedia, Ca, dan N total juga terjadi di bekas jalan sarad setelah penanaman satu tahun, hutan bekas tebangan dan di LRB. Pada bekas jalan sarad terjadi peningkatan C-organik dari 1.16% menjadi 2.04% karena terdapat input serasah dari tegakan hutan bekas tebangan sekitar bekas jalan sarad. C-organik di LRB sebesar 4.55 % lebih besar daripada C-organik di bekas jalan sarad (2.04%). Sifat biologi tanah di bekas jalan sarad menunjukkan bahwa jumlah mikroorganisme dan jumlah fungi di bekas jalan sarad mengalami penurunan sebesar 79 % dan 49 % dibandingkan di hutan bekas tebangan, sedangkan jumlah mikroorganisme pelarut fosfat di bekas jalan sarad mengalami peningkatan sebesar 207 % dibanding hutan bekas tebangan. Pada LRB terjadi peningkatan jumlah mikroorganisme, jumlah fungi dan respirasi organism tanah, sedangkan jumlah mikroorganisme pelarut fosfat terjadi penurunan / tidak terukur. Tingkat respirasi mikroba tanah di hutan bekas tebangan, bekas bekas jalan sarad dan LRB masing-masing sebesar 7.0, 6.7 dan 16.0 mg-C (CO2/kg tanah/hari). Keberadaan CD menurunkan erosi sebesar 0.03 ton/ha atau 30.93% dan LRB menurunkan erosi sebesar 0.002 ton/ha atau 3.28%. Kombinasi LRB dan CD menurunkan erosi sebesar 0.043 ton/ha atau 44.51%. Dengan demikian kombinasi perlakuan LRB dan CD dapat menurunkan laju erosi sebesar 44.51% pada kelerengan 15 – 25%. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan CD atau LRB atau kombinasi CD dan LRB mampu menurunkan laju erosi di bekas jalan sarad. Kehilangan unsur hara Mg diakibatkan oleh aliran permukaan, sedangkan kehilangan unsur hara N oleh erosi. CD dan LRB dapat memperbaiki geometri akar tanaman S.leprosula dan S.parvifolia pada umur satu tahun setelah tanam. Kombinasi CD dan LRB telah mampu memacu perkembangan akar primer dan akar sekunder baik S.leprosula maupun S.parvifolia. Kolonisasi mikorhiza berjalan dengan baik pada seluruh tanaman dengan persentase kolonisasi di S.leprosula sebesar 62.7 % dan pada S.parvifolia sebesar 57.2 %. Hartig net dan mantel juga terbentuk dengan baik di kedua species tersebut. Pertumbuhan tinggi S.leprosula dan S.parvifolia dipengaruhi oleh CD dan LRB, dengan tinggi tanaman mencapai 102. 13 cm atau meningkat 59.43 % dan 112.40 cm atau meningkat 29.07 % pada umur satu tahun. Perlakuan LRB dan CD dapat meningkatkan serapan hara P, K, Ca pada lokasi uji coba tanaman di bekas jalan sarad. Kombinasi perlakuan cross drain dan lubang resapan biopori (LRB) merupakan keterbaharuan penelitian ini yang mampu menurunkan kepadatan tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, kesuburan tanah dan aktifitas mikroba tanah di bekas jalan sarad. Pemanfaatan LRB meningkatkan geometri akar dan kolonisasi mikorhiza pada akar S.leprosula dan S.parvifolia, seiring dengan peningkatan kesuburan tanah sebagai akibat dari infiltrasi bahan organik, air dan sedimentasi dari aliran permukaan dan erosi. Teknik pengayaan intensif pada areal bekas jalan sarad dengan teknologi CD dan LRB mampu meningkatkan pertumbuhan bibit S.leprosula dan S.parvifolia pada umur satu tahun.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcForestryen
dc.subject.ddcSilvikultureen
dc.titleKajian Teknik Cross Drain, Lubang Resapan Biopori dan Penanaman Meranti di Bekas Jalan Saraden
dc.subject.keywordbekas jalan saraden
dc.subject.keywordcross drainen
dc.subject.keywordDipterocarpaceaeen
dc.subject.keywordlubang resapan bioporien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record