Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.advisorJahroh, Siti
dc.contributor.authorBurhani, Fadila Jzuqynova
dc.date.accessioned2015-04-14T01:29:40Z
dc.date.available2015-04-14T01:29:40Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74699
dc.description.abstractAyam broiler merupakan salah satu komoditas peternakan yang dagingnya paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dengan tingkat konsumsi sebesar 3.65 kg per kapita per tahun pada tahun 2011. Ayam broiler memiliki jumlah populasi yang lebih tinggi dibandingkan ternak penghasil daging lainnya. Pada tahun 2012, populasi ayam broiler di Indonesia mencapai 1 266 903 ribu ekor. Provinsi Jawa Barat menempati urutan pertama untuk jumlah populasi tertinggi di Indonesia dengan peningkatan pertumbuhan sebesar 11.47 persen dari tahun 2012. Produksi daging ayam broiler di Kabupaten Bogor meningkat sebesar 2.96 persen dari tahun 2011, dan merupakan yang tertinggi dibandingkan jumlah produksi daging dari jenis ternak lainnya Beberapa permasalahan dalam rangka pengembangan usaha ternak ayam broiler di Kabupaten Bogor yaitu permodalan, manajemen, dan pemasaran. Terdapat beberapa pola usaha ternak ayam broiler di Kabupaten Bogor salah satunya adalah kemitraan. Kemitraan diduga merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah yang ada. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler di Kabupaten Bogor dan membandingkan efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi ekonomis usaha ternak ayam broiler antara pola usaha kemitraan dan mandiri di Kabupaten Bogor. Untuk menjawab tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan data sekunder dari 72 peternak ayam broiler dengan menggunakan analisis stochastic frontier. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha tenak ayam broiler di Kabupaten Bogor yakni bibit ayam (Day Old Chicks), pakan, obat-obatan dan vitamin, gas, sekam, dan tenaga kerja. Bibit ayam (Day Old Chicks) merupakan faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap jumlah produksi ayam broiler. Rata-rata nilai efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis peternak mitra berturut-turut adalah 0.871, 0.265, dan 0.227. Sedangkan rata-rata nilai efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomis peternak mandiri berturut-turut adalah 0.863, 0.346, dan 0.277. Variabel pendidikan formal peternak dan pengalaman usaha ternak berpengaruh mengurangi inefisiensi teknis secara signifikan. Rata-rata nilai efisiensi teknis peternak mitra lebih tinggi dibandingkan peternak mandiri, namun perbedaan ini tidak signifikan secara statistik. Begitu juga rata-rata nilai efisiensi alokatif dan ekonomis peternak mitra lebih rendah dibandingkan peternak mandiri, namun tidak signifikan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi usaha ternak ayam broiler baik mitra maupun mandiri belum efisien secara alokatif, sehingga belum efisien secara ekonomis.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcEconomic scienceen
dc.subject.ddcAgribusinessen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleKomparasi Efisiensi Produksi Usaha Ternak Ayam Broiler Antara Pola Usaha Kemitraan Dan Mandiri Di Kabupaten Bogoren
dc.subject.keywordefisiensi teknisen
dc.subject.keywordpeternakanen
dc.subject.keywordstochastic frontieren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record