Show simple item record

dc.contributor.advisorWiendi, Ni Made Armini
dc.contributor.advisororuan-Mathius, Nurita T
dc.contributor.authorPraptomo, Antonius Dony Madu
dc.date.accessioned2015-04-13T02:15:10Z
dc.date.available2015-04-13T02:15:10Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74691
dc.description.abstractVariasi somaklonal pada kultur jaringan kelapa sawit berpotensi sebagai sumber keragaman genetik baru ketahanan terhadap penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense Pat melalui teknik seleksi in vitro. Tujuan umum penelitian ini yaitu mengembangkan prosedur teknik seleksi in vitro ketahanan kultur kalus kelapa sawit terhadap G. boninsense Pat. penyebab penyakit Busuk Pangkal Batang pada tanaman kelapa sawit. Tujuan khusus penelitian yaitu (i) Mendapatkan isolat G. boninense. yang memiliki tingkat virulensi tertinggi berdasarkan karakter fisiologisnya, (ii) Menetapkan kondisi optimal teknik seleksi ketahanan kultur kalus kelapa sawit terhadap Ganoderma boninense Pat., (iii) Menetapkan senyawa aktif dalam kultur filtrat Ganoderma boninense Pat. penyebab nekrosis sel kalus kelapa sawit. Sepuluh isolat G. boninense digunakan untuk evaluasi isolat virulen melalui media 2% malt ekstrak agar (MEA) dan penambahan asam Tanik 5%, 1 mM 2,2-azino-bis (3-etilbenzotiazolin-6-sulfonat) sebagai media kromogenik melalui sebelas peubah. Kalus embriogenik remah kelapa sawit Tenera sebanyak 0.1 g digunakan untuk seleksi dan isolat patogen G. boninense dipilih yang paling virulen. Panen filtrat dilakukan setiap tiga hari selama 30 hari untuk penentuan waktu panen filtrat optimal. Konsentrasi letal filtrat ditentukan dari sembilan belas media uji toksisitas, ditambahkan dari 0 sampai 50% (v/v). Seleksi dilakukan selama 3 bulan yang diulang empat kali pada konsentrasi filtrat 20%, 24%, 28%, 32%, dan 36% (v/v). Visualisasi area nekrosis dilakukan dengan pewarnaan jaringan dengan teknik mikrotom. Analisis kimia filtrat G. boninense dilakukan pada asam organik, ergosterol, protein dan polisakarida. Kebocoran elektrolit digunakan untuk mengetahui peran senyawa dalam filtrat melalui analisis lintas. Isolat G. boninense dengan virulensi tertinggi adalah strain G3-11-U5. Kultur filtrat G. boninense dengan filtrasi pada waktu panen 15 hari setelah inokulasi digunakan sebagai sumber agen seleksi. Konsentrasi letal filtrat adalah 40% (v/v). Konsentrasi subletal filtrat optimal adalah 32% (v/v). Periode seleksi terbaik dilakukan selama 3 bulan per siklus selama empat siklus. Aktivitas enzim peroksidase dan enzim fenilalanina amonia liase dapat digunakan sebagai indikator peubah ketahanan kalus. Gejala nekrosis teramati pada irisan mikrotome dipengaruhi konsentrasi dan waktu pemaparan filtrat. Asam oksalat dan kelompok protein merupakan senyawa fitotoksin terhadap kalus kelapa sawit berdasarkan analisis lintas. Hasil seleksi in vitro diperoleh enam tunas in vitro putatif moderat tahan terhadap G. boninense.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcBiotechnologyen
dc.subject.ddcPalnt biotechnologyen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleSeleksi In vitro Kalus Embriogenik Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Moderat Tahan terhadap Ganoderma boninense Pat.en
dc.subject.keywordAsam oksalaten
dc.subject.keywordBusuk pangkal batangen
dc.subject.keywordFenilalanina amonia liaseen
dc.subject.keywordKebocoran elektroliten
dc.subject.keywordMedia kromogeniken
dc.subject.keywordPeroksidase.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record