Kualitas Semen Beku Domba Jonggol yang Dikoleksi Menggunakan Elektroejakulator dalam Pengencer Tris dan Sitrat- Kuning Telur.
View/ Open
Date
2015Author
Hartono, Davin Christian
Arifiantini, R. Iis
Metadata
Show full item recordAbstract
Domba jonggol merupakan domba hasil persilangan secara acak domba ekor tipis dengan domba garut atau domba priangan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kualitas semen segar dan semen beku domba jonggol yang dikoleksi menggunakan elektroejakulator dalam pengencer tris dan sitrat-kuning telur. Semen dikoleksi dari 3 ekor domba satu minggu satu kali selama tiga minggu dengan menggunakan elektroejakulator. Segera setelah koleksi, semen dievaluasi makro dan mikroskopis. Semen yang mempunyai motilitas > 75%, konsentrasi > 2500 juta/ml dengan morfologi spermatozoa yang abnormal < 15% dibagi menjadi 3 tabung, masing-masing tabung diencerkan dengan pengencer tris kuning telur A (TKT A), tris kuning telur (TKT B) dan sitrat kuning telur (SKT) dengan konsentrasi 200 juta/ml. Semen dikemas dalam straw 0.25 ml, diekuilibrasi, dibekukan dalam uap nitrogen cair dan disimpan dalam kontainer nitrogen cair (-196 oC). Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dilanjutkan uji Duncan dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan secara makroskopis semen segar yang diperoleh adalah volume semen 0.75±0.19 ml, warna krem, konsistensi kental dengan pH 6.60±0.26. Secara mikroskopis gerakan massa +++, motilitas spermatozoa 77.78±3.63%, spermatozoa hidup 82.19±4.25%, konsentrasi spermatozoa 4380.89±1033.88 juta/ml dengan abnormalitas spermatozoa sebesar 3.47±0.63%. Kualitas semen beku menunjukkan motilitas spermatozoa pada pengencer TKT A (46.39±8.34%) paling tinggi dibandingkan pada pengencer TKT B (42.78±7.15%) dan SKT (22.26±8.49%). Penurunan motilitas spermatozoa dari semen segar ke setelah thawing sangat tinggi (40.96%). Longivitas spermatozoa setelah thawing pada pengencer TKT yang lebih lama (7 jam) dibandingkan dengan SKT (4 jam), tidak terdapat perbedaan recovery rate pada ketiga domba jantan yang digunakan (p>0.05).