Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarsono
dc.contributor.advisorDarmawan
dc.contributor.authorRohmah, Siti
dc.date.accessioned2015-04-08T07:06:15Z
dc.date.available2015-04-08T07:06:15Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74626
dc.description.abstractAkasia memiliki produksi serasah yang tinggi dan susunan kimia serasah yang tidak mudah terdekomposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar BOT dan lama turnover di bawah tegakan Acacia mangium Willd. di kawasan HTI RPH Maribaya dan RPH Jagabaya, BKPH Parung Panjang Bogor. Bahan yang digunakan yaitu contoh tanah utuh dan terganggu yang diambil dari setiap horison pada 6 profil tanah di lokasi penelitian. Selanjutnya dilakukan analisis tanah di laboratorium meliputi sifat kimia dan fisik tanah, terutama C-organik tanah dengan menggunakan metode Walkey and Black, N total dengan metode Kjeldahl, bobot isi, dan tekstur. Kadar C-organik di bawah tegakan Akasia berkisar antara 0,42% – 3,00%. Turnover BOT pada tegakan Akasia di RPH Maribaya dan RPH Jagabaya pada kedalaman 0–50 cm yaitu 25–39 tahun, 0–66 cm yaitu selama 31–46 tahun, 0–81 cm yaitu 37–52 tahun, dan 0–100 cm yaitu selama 43–60 tahun. Faktor yang menyebabkan keragaman turnover BOT pada penelitian ini adalah rasio C/N dan rasio klei/C, dimana semakin tinggi rasio C/N maka bahan organik lebih lama bertahan di dalam tanah, dan semakin rendah rasio klei/C maka semakin banyak C-organik yang diikat oleh klei, sehingga turnover BOT menjadi semakin lama.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgricultureen
dc.subject.ddcLand resourceen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleTurnover Bahan Organik Tanah pada Tegakan Akasia (Acacia mangium Willd.) di RPH Maribaya dan RPH Jagabaya, BKPH Parung Panjang Bogoren
dc.subject.keywordAcacia mangiumen
dc.subject.keywordC-organiken
dc.subject.keywordrasio klei/Cen
dc.subject.keywordturnover BOTen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record