Sebaran Dan Fragmentasi Lahan Sawah Dan Permukiman Di Kabupaten Bogor.
View/ Open
Date
2015Author
Nurjannah, Siti
Munibah, Khursatul
Trisasongko, Bambang Hendro
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedekatan letak Kabupaten Bogor terhadap Ibukota Jakarta menjadikan Bogor sebagai salah satu daerah sub-urban bagi Jakarta. Hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan terhadap pangan dan papan di Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini, interpretasi visual dari citra Ikonos digunakan untuk memantau distribusi dari sawah dan permukiman yang ada. Selanjutnya, analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sawah dan permukiman dengan sifat fisik seperti kemiringan lereng dan elevasi, serta karakteristik sosio-ekonomi termasuk jarak dari jalan, kepadatan penduduk, dan kerapatan jalan. Analisis patch digunakan untuk mengetahui indeks fragmentasi masing-masing wilayah. Hasil analisis citra Ikonos menunjukkan kenampakan sawah berwarna hijau kebiruan dengan tekstur halus, sedangkan permukiman berwarna merah agak terang dan cenderung mengelompok. Luas lahan sawah dan permukiman menurun dengan meningkatnya kelas lereng maupun elevasi. Luas lahan sawah terendah pada jarak 0-100 m dari jalan, tertinggi berada pada 100-200 m, dan semakin menurun dengan meningkatnya jarak dari jalan. Sedangkan pada permukiman, luasan yang ada juga semakin menurun dengan meningkatnya jarak dari jalan. Hubungan antara kepadatan penduduk terhadap kepadatan permukiman cukup kuat (R2=0.679), berbeda dengan kepadatan sawah (R2=0.133). Hubungan kerapatan jalan terhadap kepadatan penduduk maupun terhadap kepadatan permukiman tidak berbeda jauh, ditunjukkan dengan R2=0.001 dan R2=0.343. Fragmentasi sawah dan permukiman didominasi oleh kecamatan dengan kelompok sedang. Indeks fragmentasi umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lereng, elevasi, dan kedekatan letak dengan pusat kota.