Skrining Plant Growth Promoting Rhizobacteria (Pgpr) Sebagai Agens Pengendali Hayati Antraknosa (Colletotrichum Dematium Var. Truncatum) Pada Kedelai
Abstract
Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman penting di Indonesia. Penyakit antraknosa (Colletotrichum dematium var. truncatum) adalah penyakit penting pada kedelai yang dapat menurunkan kehilangan hasil hingga 100%. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah eksplorasi dan seleksi PGPR dalam menekan penyakit antraknosa serta tingkat pertumbuhan tanaman kedelai. Pengujian yang dilakukan berupa uji hipersensitif, uji pemacu pertumbuhan pada perkecambahan kedelai dan uji Gram. Isolat yang dipilih untuk uji lanjutan adalah isolat bakteri yang mampu memacu pertumbuhan kecambah kedelai, yaitu isolat KV, KE, KN, dan J15. Perlakuan yang diujikan pada percobaan lanjutan adalah perendaman benih dan penyiraman tanaman dengan suspensi PGPR terpilih, PGPR komersial yang mengandung Pseudomonas fluorescens dan Bacillus polymixa dan kontrol. Percobaan pertama diamati aspek agronomis pada kecambah dan tanaman kedelai sampai 6 minggu setelah tanam (MST). Percobaan kedua adalah pengamatan masa inkubasi, kejadian penyakit, dan intensitas penyakit antraknosa secara in vivo pada daun dan batang kedelai umur 5 MST yang diinokulasi C. dematium umur 20 hari dengan kerapatan 104 konidia/ml. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan semua data hasil pengamatan diolah dengan analisis ragam menggunakan program Microsoft Office 2007 dan Statistical Analysis System (SAS) for windows versi 9.1.3. Uji lanjut menggunakan uji selang ganda Duncan pada taraf nyata α=0.05. PGPR terpilih diharapkan mampu menekan kejadian dan intensitas penyakit antraknosa dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai dibandingkan control atau PGPR komersial yang sudah tersedia sebelumnya. Aplikasi perlakuan PGPR tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman uji. Isolat J15 menunjukkan hasil berbeda nyata terhadap kontrol pada uji in vivo di daun dan memiliki masa inkubasi satu hari lebih lama daripada perlakuan lain kecuali KE.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]