Show simple item record

dc.contributor.advisorKhomsan, Ali
dc.contributor.advisorBriawan, Dodik
dc.contributor.advisorRimbawan
dc.contributor.authorYosephin, Betty
dc.date.accessioned2015-03-26T01:39:59Z
dc.date.available2015-03-26T01:39:59Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74517
dc.description.abstractVitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan mengandung struktur molekul steroid. Sumber utama vitamin D berasal dari sinar matahari. Tingginya defisiensi vitamin D sangat terkait dengan paparan sinar matahari yang rendah. Penggunaan tabir surya, pergeseran banyak pekerjaan dari kegiatan di luar ruangan menjadi kegiatan indoor, peningkatan penggunaan angkutan umum juga telah membatasi waktu kegiatan di luar ruangan. Dampak kekurangan vitamin ini menyebabkan penurunan efisiensi penyerapan kalsium dan posfor sehingga meningkatkan level Parathyroid hormone (PTH). Selain itu defisit vitamin D meningkatkan terjadi risiko diabetes melitus tipe 2, gangguan kardiovaskular yang disebabkan hipertensi, obesitas dan gangguan profil lipid. Indonesia merupakan negara tropis yang sepanjang tahun disinari matahari. Sampai saat ini sangat jarang dilakukan studi tentang prevalensi kekurangan vitamin D khususnya pada pekerja wanita usia subur (WUS). Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D di Indonesia cukup tinggi. Pemberian suplementasi sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki status serum 25(OH)D kepada pekerja WUS terutama bagi pekerja garmen. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis efikasi pemberian suplementasi vitamin D ditambah kalsium pada pekerja WUS terhadap peningkatan konsentrasi serum 25(OH)D, (2) untuk menganalisis efikasi pemberian suplementasi vitamin D ditambah kalsium pada pekerja WUS terhadap tekanan darah, (3) untuk menganalisis efikasi pemberian suplementasi vitamin D ditambah kalsium terhadap profil lipid pada pekerja WUS. Desain yang digunakan adalah studi eksperimental (randomized control trial), dan telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Badan Litbang Kesehatan RI Nomor LB.02.01/5.2/KE.093/2013, dengan total subjek 39 wanita usia subur yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Subjek dialokasikan secara acak ke dalam dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok VDK (400 IU vitamin D ditambah 500 mg kalsium) dan kelompok VD (400 IU vitamin D). Suplemen dikemas dalam bentuk kapsul dengan ukuran dan warna yang sama dibungkus dengan aluminium foil dikonsumsi setiap hari selama 12 minggu. Selain itu penelitian juga dilakukan dengan pemberian paparan sinar matahari 30 menit dari pukul 09.00 sampai dengan 09.30 pada sejumlah 21 orang WUS yang bekerja di Kantor Sekda Kab. Bogor selama 12 minggu. Paparan sinar matahari dapat meningkatkan serum 25(OH)D sebesar 15.9% dan peningkatan serum vitamin ini disertai dengan penurunan kosleterol total (K-total) sebesar 10.3% dan kolesterol LDL (K-LDL) sebesar 17%, tekanan darah sistolik sebesar 9.1% dan diastolik sebesar 7.5%. Suplementasi vitamin D berhasil meningkatkan serum 25(OH)D. Sebelum suplementasi, rata-rata kadar serum 25(OH)D pada kelompok VDK 16.7 ± 4.5 ng/dL dan rata-rata kadar serum 25(OH)D kelompok VD 14.9 ± 5.1 ng/dL. Setelah suplementasi pada subjek kelompok VDK terdapat peningkatan rata-rata serum 25(OH)D sebesar 3.6 ng/dL, sedangkan peningkatan rata-rata serum 25(OH)D kelompok VD sebesar 6.3 ng/dL. Pada kelompok VDK, terjadi peningkatan sebesar 21.6% sementara pada kelompok VD terjadi peningkatan hampir dua kali lebih tinggi (42.3%) dibandingkan kelompok VDK. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata kadar serum 25(OH)D berbeda signifikan antara kedua kelompok perlakuan. Sebelum suplementasi, rata-rata kadar kalsium serum pada kelompok VDK sebesar 10.2 mg/dL sedangkan kelompok VD 10.3 mg/dL. Setelah suplementasi rata-rata kalsium serum pada kelompok VDK meningkat sedikit yaitu 0.1 mg/dL. Sedangkan pada kelompok VD turun 0.1 mg/dL. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata kadar kalsium sebelum dan setelah suplementasi tidak berbeda nyata (p>0.05) baik pada kelompok VDK maupun kelompok VD. Rata-rata tekanan darah sistolik sebelum suplementasi kelompok VDK sebesar 128.5±22.5 mmHg sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok VD 131.1±18 mmHg. Setelah pemberian suplementasi, pada kedua kelompok perlakuan terjadi penurunan tekanan darah sistolik namun masih sangat sedikit. Pada kelompok VDK terjadi penurunan sebesar 1.5 mmHg sedangkan pada kelompok VD sebesar 0.5 mmHg. Rata-rata K-total sebelum suplementasi kelompok VDK sebesar 165.6 ± 39.0 mg/dL sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok VD 167.6 ± 25.5 mg/dL. Setelah mendapat suplementasi rata-rata K-total kelompok VDK meningkat menjadi 187.8±46.7 mg/dL. Peningkatan ini juga terjadi pada kelompok VD dengan rata-rata K-total sebesar 187.5 ± 34.8 mg/dL. Meskipun kadar K-total masih di bawah batas normal yaitu 200 mg/dL. Sebelum suplementasi rata-rata K-LDL kelompok VDK sebesar 94.7 ± 27.7 mg/dL sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok VD 104.4 ± 22.0 mg/dL. Setelah suplementasi 12 minggu terjadi K-LDL pada kelompok VDK meningkat menjadi 113.5±26.4 mg/dL dan pada kelompok VD menjadi 121.3 ± 31.5mg/dL. Meskipun kadar K-LDL ini masih di bawah normal yaitu 130 mg/dL. Sebelum suplementasi rata-rata kolesterol HDL kelompok VDK sebesar 39.7 ± 6.9 mg/dL sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok VD yaitu 43.8 ± 6.6 mg/dL. Setelah suplementasi rata-rata K-HDL kelompok VDK meningkat menjadi 40.2 ± 6.8 mg/dL, sementara rata-rata K-HDL kelompok VD justru menurun menjadi 43.2 ± 10.1 mmHg. Dengan uji beda, perbedaan rata-rata K-HDL sebelum dan setelah suplementasi tidak berbeda nyata (p>0.05). Sebelum suplementasi, rata-rata trigliserida kelompok VDK sebesar 140.3 ± 106.4 mg/dL, lebih tinggi dibandingkan kelompok VD 96.9 ± 39.3 mg/dL. Rata-rata trigliserida setelah suplementasi kelompok VDK sebesar 158.6 ± 127.9 mg/dL lebih tinggi dibandingkan kelompok VD sebesar 116.1 ± 60.3 mg/dL. Dengan uji beda, perbedaan rata-rata trigliserida sebelum dan setelah suplementasi tidak berbeda nyata (p>0.05). Paparan sinar matahari memperbaiki serum 25(OH)D dan memngurangi kolesetrol total dan LDL serta menurukan tekanan darah. Suplementasi vitamin D dengan dosis 400 IU telah terbukti dapat memperbaiki status vitamin D pada pekerja WUS yang bekerja di pabrik garmen, namun perlu ditingkatkan dosis pemberian mengingat kelompok ini sangat jarang terpapar sinar matahari sebagai prekursor vitamin D.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcPersonal health and hygieneen
dc.subject.ddcNutrition principlesen
dc.subject.ddc2014en
dc.titlePaparan Sinar Matahari dan Suplementasi Vitamin D-Kalsium serta Pengaruhnya terhadap Serum Hidroksivitamin D, Tekanan Darah dan Profil Lipid Pekerja Wanita Usia Suburen
dc.subject.keywordhipertensien
dc.subject.keywordpekerja wanita usia suburen
dc.subject.keywordprofil lipiden
dc.subject.keywordvitamin Den


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record