Show simple item record

dc.contributor.advisorDahlan, Kiagus
dc.contributor.authorSugandi
dc.contributor.authorSiregar, Helda Astika
dc.contributor.authorDarsini, Endang
dc.date.accessioned2015-02-25T07:54:29Z
dc.date.available2015-02-25T07:54:29Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74297
dc.description.abstractKebutuhan akan implan meningkat seiring dengan tingginya jumlah penderita patah tulang yang diakibatkan oleh kecelakaan baik di jalan raya maupun kecelakaan kerja. Biokeramik merupakan produk keramik atau komponen yang digunakan dalam medical and dental industry, terutama sebagai implan ataupun organ pengganti. Hidroksiapatit (HA, Ca10(PO4)6(OH)2) merupakan salah satu jenis biokeramik yang banyak digunakan karena memiliki sifat osteokonduktif (dapat merangsang pertumbuhan tulang), bioaktif dan biokompatibel. HA yang paling cocok digunakan untuk implan tulang adalah yang memiliki struktur pori. Struktur pori HA yang sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk media pertumbuhan sel yang baru dapat mempercepat proses pertumbuhan sel tersebut. Oleh karena itu, HA berpori dapat meningkatkan regenerasi tulang dengan baik. Pada proses sintesis HA berpori salah satu bahan porogen yang dapat digunakan yaitu selulosa bakteri. Hal ini didasarkan pada sifat-sifat selulosa bakteri yang memiliki struktur porositas dengan ukuran diameter 70-80 nm, derajat kristalinitasnya cukup tinggi yaitu 60-80%, dan kekuatan mekanik yang besar serta modulus elastisitas yang tinggi dan bentuk yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, sehingga menjadikan selulosa bakteri sangat potensial untuk digunakan sebagai material implant dalam bidang kedokteran. HA komersial yang tersedia di pasaran memiliki harga yang cukup mahal. Menurut BPPT, harga 1 gram HA dapat mencapai Rp 1,000,000.00. Oleh karena itu, proses sintesis perlu dilakukan sebagai alternatif untuk menghasilkan HA dengan kualitas yang sebanding dengan HA komersial. Solusi alternatif yang diajukan yaitu mengolah limbah cangkang kerang untuk diekstrak kandungan kalsiumnya dan dijadikan sebagai komponen substitusi tulang. Cangkang kerang hijau tersusun atas CaCO3, CaPO4, Ca(HCO3)2, Ca3S, dan kalsium aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi dan menambah nilai guna limbah cangkang kerang hijau, membuat hidroksiapatit berpori dari cangkang kerang hijau dengan memanfaatkan selulosa nata de coco, mempelajari karakteristik hidroksiapatit berpori dari cangkang kerang hijau yang memanfaatkan selulosa nata de coco sebagai matriksnya. Metode penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yaitu: (1) kalsinasi cangkang kerang hijau, (2) sintesis HA dengan metode presipitasi wise drop, (3) Sintesis HA berpori dengan matriks selulosa bakteri Nata de coco dengan metode Perendaman, dan (4) Karakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM untuk mengindentifikasi fasa, parameter kisi, dan ukuran kristal, gugus molekul, dan mengetahui morfologi serta struktur porositas sampel yang telah disintesis.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePemanfaatan cangkang kerang hijau (Perna viridis L.) sebagai bone subtitute berporogen selulosa nata de cocoen
dc.typeOtheren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record