Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Iskandar Z.
dc.contributor.advisorPamoengkas, Prijanto
dc.contributor.authorIrmayanti, Laswi
dc.date.accessioned2015-02-25T02:58:57Z
dc.date.available2015-02-25T02:58:57Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74280
dc.description.abstractMindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu jenis yang umum ditemukan di hutan rakyat Jawa Barat. Salah satu faktor yang yang mempengaruhi produktivitas hutan rakyat adalah benih yang berkualitas. Akan tetapi, informasi tentang kualitas sumber benih di hutan rakyat saat ini masih kurang, baik mutu fisik, genetik, maupun fisiologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) menduga keragaman genetik di dalam dan antar populasi mindi di hutan rakyat Jawa Barat, dan 2) menduga variabilitas dimensi buah mindi yang dikumpulkan dari lima sumber benih yang berbeda, dan pertumbuhan bibit mindi di persemaian pada tujuh media yang berbeda dari campuran top soil, pasir, arang sekam, dan pupuk kandang berupa kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata alel yang teramati (Ne) sebesar 2.200, PLP (percentage of polymorphic loci) sebesar 93.33%, dan keragaman genetik dalam populasi (He) mindi sebesar 0.366. Keragaman genetik tertinggi adalah populasi Padasari (He= 0.454) dan terendah adalah Babakan Rema (He= 0.220). Rata-rata nilai perbedaan genetik antar populasi (Fst) didapatkan 0.303. Pada analisis klaster menunjukkan adanya pengelompokan populasi mindi yang terbagi menjadi 3 klaster. Klaster pertama terdiri atas Nagrak dan Padasari, klaster ke dua Babakan Rema, Gambung dan Sukakarya, serta klaster ke tiga hanya populasi Legok Huni. Klaster yang sama menunjukkan kekerabatan yang dekat. Berdasarkan hasil penelitian, keragaman genetik populasi mindi tergolong pada keragaman sedang, yang dapat dijadikan pertimbangan pada waktu seleksi dan pembangunan sumber benih. Variabilitas dimensi buah mindi secara spasial yang dikumpulkan dari lima sumber benih berbeda, dan pertumbuhan bibit mindi di persemaian tergolong sedang. Buah mindi dari Nagrak mempunyai ukuran, berat, dan seed set yang paling tinggi, serta persentase, nilai dan kecepatan kecambah paling tinggi. Hasil pengamatan pertumbuhan bibit mindi dari sumber benih dan media sapih berbeda menunjukkan bahwa bibit dari Nagrak memiliki pertumbuhan lebih cepat. Media sapih yang mengandung pupuk kandang berupa kotoran sapi memberikan pertumbuhan paling cepat.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForestryen
dc.subject.ddcSilvicultureen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titlePotensi Hutan Rakyat Mindi (Melia azedarach L.) Sebagai Sumber Benih: Variabilitas Genetik Pohon Induk, Morfologi Benih dan Pertumbuhan Bibiten
dc.subject.keywordhutan rakyaten
dc.subject.keywordmindien
dc.subject.keywordsumber benihen
dc.subject.keywordpertumbuhan bibiten
dc.subject.keywordmedia sapihen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record