Show simple item record

dc.contributor.advisorBintang, Maria
dc.contributor.advisorSukamto, Lazarus Agus
dc.contributor.authorSukmara, Edy
dc.date.accessioned2015-02-25T01:51:23Z
dc.date.available2015-02-25T01:51:23Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74272
dc.description.abstractBuah avokad memiliki ukuran biji yang lebih dari seperempat volume daging buahnya, hal ini dapat menurunkan tingkat kepuasan konsumen. Salah satu inovasi dalam teknologi kultur jaringan dapat menjawab masalah tersebut dengan menghasilkan tanaman triploid. Kelebihan tanaman triploid adalah mampu tumbuh lebih cepat dan dapat menghasilkan buah tanpa biji. Tanaman triploid dapat dihasilkan dari persilangan tanaman diploid dan tanaman tetraploid, tetapi cara ini tidak praktis dan memerlukan waktu lama. Kultur in vitro endosperma avokad adalah cara alternatif untuk menghasilkan avokad triploid secara langsung. Penelitian ini merupakan tahap awal untuk mendapatkan tanaman avokad triploid, dan merupakan laporan ilmiah pertama tentang kultur endosperma avokad. Diameter buah avokad dikelompokan menjadi empat kelompok, masing-masing: A=0,30-0,50 cm; B=0,51-1,00 cm; C=1,01-1,50 cm dan D=1,51-2,20 cm. Rancangan acak lengkap dengan pola faktorial antara faktor zat pengatur tumbuh (ZPT) dan diameter digunakan dalam penelitian ini. Media Murashige dan Skoog (MS) digunakan dengan tambahan ZPT picloram dan 2,4-D masing-masing dengan konsentrasi : 0,5; 1,0; 2,0; dan 4.0 dalam mg/l. Kultur endosperma avokad hanya dapat membentuk kalus apabila dalam kultur disertai dengan embrionya. Hasil penelitian menunjukan ukuran diameter buah avokad yang paling cepat membentuk kalus adalah kelompok B, dengan waktu tumbuh kalus tercepat 7,67 minggu setelah kultur (MSK). ZPT yang memiliki respon tumbuh kalus tercepat adalah picloram 2 mg/l yaitu 5,1 MSK. Interaksi antara ukuran diameter buah dan ZPT yang paling cepat untuk menumbuhkan kalus endosperma avokad adalah ukuran diameter buah kelompok A dan ZPT Picloram 2,0 mg/l. Pengaruh sitokinin yang diujikan terhadap induksi pertumbuhan dan diferensiasi kalus menunjukkan, secara berurutan dari yang memberikan pengaruh tinggi ke rendah adalah Thidiazuron, Benzyl Adenin, dan Kinetin, tetapi sampai 10 MSK diferensiasi kalus tidak terbentuk. Kalus endosperma avokad dibagi tiga bagian yaitu, atas, tengah dan bawah. Hasil pengukuran ploidi dengan flow cytometer menunjukkan kalus bagian tengah bersifat triploid, sementara bagian atas dan bawah bersifat diploid. Tujuan penelitian ini adalah mencari ukuran diameter buah avokad yang tepat, pengaruh penyertaan embrio, dan ZPT untuk kultur endosperma avokad, begitu juga pengukuran ploidi dari kalus endosperma yang terbentuk.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcBiochemistryen
dc.subject.ddcgene pressionen
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleInduksi dan Karakter Pertumbuhan Kalus Triploid Pada Kultur Endosperma Avokad (Persea americana Mill.)en
dc.subject.keywordavokaden
dc.subject.keywordkultur endosperma,en
dc.subject.keywordPicloramen
dc.subject.keyword2 4-Den
dc.subject.keywordinduksi kalusen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record