Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawan, I Wayan
dc.contributor.authorUtami, Anisa Budi
dc.contributor.authorAribowo, Teguh
dc.contributor.authorMaulida, Agna Huda
dc.contributor.authorO, Dwi Ardella P
dc.contributor.authorHaq, Agung Nur
dc.date.accessioned2015-02-20T03:30:38Z
dc.date.available2015-02-20T03:30:38Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74222
dc.description.abstractSengon merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh cepat di daerah tropis. Saat ini, kayu sengon tidak banyak di cari karena mudahnya kayu sengon dimakan oleh rayap. Makanan utama rayap adalah selulosa pada kayu dan kayu yang ditumbuhi jamur merupakan kayu yang disenangi oleh rayap. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk memperkuat daya tahan kayu sengon.Salah satu cara meningkatkan daya tahan kayu sengon adalah pengawetan mengggunakan zat alami seperti zat asetogenin. Salah satu tumbuhan yang memiliki zat asetogenin adalah tumbuhan srikaya, tepatnya di dalam biji buah. Zat asetogenin tersebut tidak disenangi rayap karena dapat membunuh rayap itu sendiri. Kayu yang disukai rayap adalah kayu yang di tumbuhi oleh jamur dan zat yang dapat mencegah tumbuhnya jamur dimiliki oleh daun sirih karena mengandung kavikol dan kavibetol yang mempunyai daya antibakteri lima kali lipat dari fenol biasa sehingga jamur tidak mudah tumbuh pada kayu sengon. Tujuan khusus penelitian ini adalah membuat kayu sengon memiliki daya tahan tinggi terhadap hama rayap sehingga dapat meningkatkan kualitas kayu dan diharapkan nilai ekonomis kayu tersebut dapat meningkat. Target dari penelitian ini adalah memperoleh suatu ekstrak yang dapat digunakan untuk obat anti rayap pada kayu sengon. Sehingga pada akhirnya, zat ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas khususnya produsen kayu lapis. Metode yang dipakai adalah metode acak lengkap yaitu memberi 4 perlakuan berbeda pada kayu, yaitu kayu tanpa zat ekstaktif, dengan zat ekstraktif, dan dengan salah satu bahan zat ekstraktif. Ekstrak ini dibuat dengan cara memblender biji srikaya dan mengoven daun sirih, masing-masing rendam dengan etanol 96% selama dua hari dan saring kembali hingga ekstrak menjadi bening, kemudian ekstrak di berikan pada kayu yang akan di uji coba pada rayap, amati selama 1 bulan. Penelitian ini memakan waktu empat bulan.en
dc.description.sponsorshipDIKTIen
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.title“Eksibisi” ekstrak daun sirih dan biji buah srikaya sebagai obat anti rayap tanah pada kayu sengonen
dc.typeOtheren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record