Show simple item record

dc.contributor.advisorMutia, Rita
dc.contributor.authorPrihayati, Iis Nuri
dc.contributor.authorPurnamawati, Yuli
dc.contributor.authorSophiani, Anita
dc.contributor.authorMuis, Nurmaya Rachmawati
dc.contributor.authorAmri, Ferian
dc.date.accessioned2015-02-20T02:08:50Z
dc.date.available2015-02-20T02:08:50Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74211
dc.description.abstractKelor merupakan tanaman perdu yang memiliki banyak manfaat, terutama daunnya. Daun kelor (Moringa oleifera Lamk) dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang sangat berkhasiat. Di Afrika dan Asia daun kelor direkomendasikan sebagai suplemen yang kaya zat gizi untuk ibu menyusui dan anak pada masa pertumbuhan. Berdasarkan kandungan yang terdapat dalam daun kelor, saat ini daun kelor banyak dikonsumsi manusia hampir di seluruh dunia. Kandungan kimia yang dimiliki daun kelor antara lain asam amino yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan, sistein dan methionin. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk memanfaatkan tepung daun kelor untuk meningkatkan manfaatnya sebagai pakan suplemen bagi ternak unggas. Puyuh merupakan unggas komersial yang di manfaatkan telurnya untuk di konsumsi. Telur puyuh banyak mengandung zat-zat nutrien yang sangat penting yang tidak kalah dengan telur lain pada umumnya.Telur puyuh mengandung vitamin A sebesar 534μg (per 100 g). Selain mengandung vitamin A, telur puyuh ja mengandung nutrien yang baik untuk tubuh. Antioksidan dalam telur puyuh bisa mengurangi efek oksidasi kolesterol dalam darah yang berpengaruh pada penyempitan arteri. Antioksidan ini sendiri terdapat pada kuning telur. Namun, tidak semua telur puyuh mengandung antioksidan, telur puyuh yang berasal dari puyuh yang diberi pakan mengandung asam lemak omega-6 lebih rendah yang mengandung antioksidan yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini dikembangkan dengan tujuan untuk mempelajari potensitepung daun kelor sebagai suplemen beta karoten untuk menghasilkan telur puyuh yang kaya antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan yang merupakan kombinasi dari 1 jenis puyuh dan 4 jenis pakan, dan dilaksanakan dalam 4 kali ulangan. Puyuh yang digunakan puyuh petelur komersil. Bahan perlakuan yang diberikan antara lain ransum puyuh tanpa pemberian tepung daun kelor, ransum puyuh dengan pemberian 05% tepung daun kelor, ransum puyuh dengan pemberian 1% tepung daun kelor, dan ransum puyuh dengan pemberian 2% tepung daun kelor.en
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePotensi tepung daun kelor (Moringa oleifera lamk) sebagai suplemen beta karoten untuk menghasilkan telur puyuh yang kaya antioksidanen
dc.typeOtheren
dc.subject.keyworddaun keloren
dc.subject.keywordtelur puyuhen
dc.subject.keywordBeta Karotenen
dc.subject.keywordAntioksidanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record