Produktivitas dan aktivitas makan semut rang-rang (Oecophilla smaragdina) penghasil kroto sebagai sumber protein alternatif burung kicau
View/ Open
Date
2014Author
Rachman, Abdul
S, Angga Bagus Prasetya
Aryahiyyah, Isfhi
Sidik, Galih Muhammad
Wahyuni, Iin Dwi
Siregar, Hotnida C H
Metadata
Show full item recordAbstract
Kroto merupakan salah satu pakan incaran para pecinta burung hias. Kroto menjadi bahan pakan yang sangat populer tak lain adalah karena kandungan proteinnya yang sangat tinggi dan sangat digemari burung kicauan. Kroto dihasilkan oleh semut Rang-rang (Oecophyla smaragdina) yang sampai saat ini masih belum banyak dibudidayakan. Komponen yang sangat penting sebagai sumber nutrisi bagi ternak semut Rang-rang untuk berproduksi adalah pakan. Zat gizi utama yang dibutuhkan oleh semut Rang-rang, yakni protein dan karbohidrat (gula). Alternatif sumber pakan bagi semut Rang-rang adalah tulang yang cukup mudah untuk didapat. Tulang merupakan limbah yang berasal dari rumah tangga atau RPH yang belum maksimal penggunaannya, tetapi memiliki kandungan mineral dan kalsium, serta lemak yang cukup tinggi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji t untuk membandingkan produktivitas kedua perlakuan.Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pemberian pakan yaitu P1 (ulat hongkong) dan P2 (tulang ayam) terhadap produktivitas semut Rang-rang tidak berbeda nyata. Namun dalam hal manajemen pemeliharaan, penggunaan ulat hongkong masih memiliki tingkat efektifitas yang lebih tinggi. Aktivitas makan pada semut Rang-rang meningkat pada pukul 06.00-10.00 dan 14.00-18.00 sehingga waktu pemberian pakan yang tepat dilakukan pada saat aktivitas makan meningkat. Produktivitas semut Rang-rang dapat diketahui melalui perhitungan bobot kroto, bobot koloni, jumlah larva ratu, pertambahan semut ratu, dan konsumsi pakan.
Collections
- PKM - Penelitian [437]