Show simple item record

dc.contributor.advisorAndriyanto
dc.contributor.authorNata, Gusti Habiby Surya
dc.contributor.authorAripin, Dedi Nur
dc.contributor.authorNugraheni, Pramesti
dc.contributor.authorPriscaningtyas, Devy Nur
dc.contributor.authorAnggraini, Sari
dc.date.accessioned2015-02-17T02:33:45Z
dc.date.available2015-02-17T02:33:45Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74127
dc.description.abstractDomba merupakan salah satu jenis ternak yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Namun, petumbuhan populasi domba belum sebanding dengan permintaan domba yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, potensi tersebut belum dihitung dengan permintaan domba pada saat Idul Adha di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah sehingga dibutuhkan suatu metode untuk meningkatkan pertumbuhan populasi domba tersebut. Salah satu ide kreatif yang dapat digunakan adalah pemberian rangsangan audiovisual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rangsangan audiovisual untuk meningkatkan kualitas sperma yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas domba serta diharapkan dapat menunjang swasembada daging nasional. Dasar pemikiran kreatif penelitian ini ialah pemberian rangsangan audiovisual untuk menstimulasi sistem hormonal yang dimiliki oleh hewan, yaitu hormon GnRH atau Gonadrotrophin Relasing Hormone yang selanjutnya mengoptimalkan kerja dari Luternizing Hormon (LH) dan Follicle Stimulating Hormon (FSH). Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ketersediaan dan ketercukupan hormon FSH dan LH meningkatkan kualitas sperma yang dihasilkan. Sebanyak delapan ekor domba jantan yang telah dewasa kelamin dengan bobot badan antara 15-20 kg digunakan dalam penelitian ini yang dibagi menjadi dua perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan tersebut ialah domba yang tidak diberikan rangsangan audiovisual (kontrol) dan domba yang diberikan rangsangan audiovisual (perlakuan). Rangsangan audiovisual yang diberikan ialah pemberian rekaman suara domba betina estrus dan menempatkan betina pemancing didekat kandang domba perlakuan. Pemberian rangsangan audiovisual dilakukan tiga jam setiap hari selama satu bulan. Pengamatan kualitas sperma dilakukan pada sebelum perlakuan (hari ke-0), hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan 28 pascaperlakuan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas sperma yang terdiri atas pemeriksaan secara makroskopis (volume per ejakulat (mL), warna, konsistensi, dan pH). Sementara itu, pemeriksaan secara mikroskopis meliputi pemeriksaan gerakan massa (skala 1-3), motilitas (%), konsentrasi (106 spermatozoa/ mL), daya hidup (%), dan abnomalitas (%). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan one t-test student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rangsangan audiovisual pada domba jantan yang telah dilakukan dapat meningkatan konsentrasi dan menurunkan tingkat abnormalitas sperma domba. Konsentrasi sperma domba mengalami peningkatan pada minggu ke-2 pasca perlakuan rangsangan audiovisual. Penurunan abnormalitas sperma domba terjadi pada minggu ke-2 sampai ke-4. Jumlah sperma abnormal pada kelompok audiovisual mengalami penurunan dibandingkan sperma domba kontrol. Pemberian rangsangan audiovisual selama dua minggu terbukti mengurangi abnormalitas (kelainan) sperma dan meningkatkan konsentrasi sperma.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePeningkatan kualitas sperma domba melalui pemberian rangsangan audiovisual dalam menunjang swasembada daging nasionalen
dc.typeOtheren
dc.subject.keyworddomba jantanen
dc.subject.keywordrangsanganen
dc.subject.keywordaudiovisualen
dc.subject.keywordkualitasen
dc.subject.keywordspermaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record