Show simple item record

dc.contributor.advisorPurba, Mulia
dc.contributor.advisorArhatin, Risti Endriani
dc.contributor.authorIsmail, Neira Purwanty
dc.date.accessioned2015-02-17T02:06:13Z
dc.date.available2015-02-17T02:06:13Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74119
dc.description.abstractPantai Pekalongan dan Batang berada pada pesisir pantai utara Provinsi Jawa Tengah dan mendapat pengaruh gelombang dari laut Jawa yang menyebabkan perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi gelombang, menghitung angkutan sedimen sepanjang pantai dan menelaah perubahan garis pantai Pekalongan dan Batang selama kurun waktu tahun 1989 hingga 2002 dengan menggunakan model numerik. Selanjutnya hasil model divalidasi dengan menggunakan citra satelit. Lokasi penelitian terletak pada koordinat 6o50’32,74”- 6o54’0,36” LS dan 109o41’34,63”- 109o45’1,26” BT. Garis pantai dianalisis sepanjang ± 6 km. Data angin diperoleh dari European Centre for Medium Range Weather Forecasts (ECMWF), data kedalaman perairan diperoleh dari peta batimetri Dinas Hidro- Oseanografi TNI-AL dan data citra satelit Landsat diperoleh dari United State Geological Survey (USGS) National Aeronautics and Space Administration (NASA). Pengolahan data angin dan gelombang laut dalam menggunakan perangkat lunak ODV 4.1.3, WRPLOT View 6.5.1 dan Microsoft Excel 2007. Citra Landsat diolah menggunakan perangkat lunak ER Mapper 7.0 dan ArcGIS 9.3. Model perhitungan transformasi gelombang dan laju angkutan sedimen dibuat menggunakan perangkat lunak Visual Basic Application 6.5 dalam bahasa basic. Hasil analisis model transformasi gelombang dan parameter gelombang pecah di dekat pantai menunjukkan bahwa gelombang yang pecah di dekat pantai Pekalongan dan Batang dibangkitkan oleh angin dominan yang berasal dari arah timur dan timur laut. Tinggi dan sudut gelombang pecah pada tiap lokasi berbedabeda dipengaruhi oleh profil kelerengan pantai dan arah datangnya gelombang. Lokasi A, B dan C memiliki profil pantai yang lebih curam dibandingkan lokasi D sehingga tinggi gelombang di lokasi tersebut lebih tinggi dibandingkan lokasi D. Pembelokkan arah perambatan gelombang terjadi pada saat mendekati garis pantai. Arah muka gelombang cenderung sejajar mengikuti kontur garis pantai. Angkutan sedimen sepanjang pantai sebagian besar ke arah barat laut dan sebagian kecil ke arah tenggara dikarenakan arah datang gelombang pecah yang dominan berasal dari timur dan timur laut. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa selama tahun 1989-2002 sepanjang garis pantai Pekalongan dan Batang mengalami kemunduran (abrasi) dan kemajuan (akresi) yang cukup besar. Proses abrasi dan akresi pada tiap lokasi dipengaruhi oleh karakterstik gelombang pecah, profil kelerengan pantai dan angkutan sedimen pada lokasi tersebut. Hasil tumpang tindih garis pantai hasil model dan citra tahun 2002 relatif terhadap garis pantai awal (citra tahun 1989) menunjukkan pola perubahan garis pantai yang hampir sama baik abrasi maupun akresi. Perbedaan jarak perubahan garis pantai hasil model dan citra tahun 2002 terhadap garis pantai awal diperkirakan karena pengaruh faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam model. Model ini merupakan penyederhanaan dari proses dinamik oseanografi yang kompleks di alam, tidak semua proses di alam tersebut dapat diikutsertakan dalam model.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcPekalongan-Jawa Tengahen
dc.subject.ddcMarine Science and Technologyen
dc.subject.ddcFisheries and Marine Scienceen
dc.titleDinamika perubahan garis pantai Pekalongan dan Batang, Jawa Tengahen
dc.subject.keywordBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subject.keywordDynamics of shorelineen
dc.subject.keywordPekalongan and Batang shorelineen
dc.subject.keywordShoreline modelingen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record