dc.description.abstract | Fenomena pertumbuhan jumlah penduduk menimbulkan persoalan baru yang dihadapi kota-kota di Indonesia, tidak terkecuali Kota Bogor. Pemukiman kumuh merupakan persoalan yang diakibatkan oleh penambahan jumlah penduduk dan terjadinya migrasi serta urbanisasi. Dampak negatif dari adanya pemukiman kumuh di pusat kota yaitu penurunan kualitas lingkungan hidup, meningkatnya tingkat kriminalitas dan dapat menimbulkan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil masyarakat pemukiman kumuh, kondisi sarana dan prasarananya, menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi masyarakat tinggal di pemukiman kumuh serta memberikan solusi berupa pembangunan huniah vertikal sebagai solusi dalam mengatasi pemukiman kumuh khususnya di Kota Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model logit dengan menggunakan 8 variabel bebas. Hasil penelitian menunjukan variabelvariabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (kesediaan masyarakat pindah ke hunian vertikal) yaitu usia, lama pendidikan, pendapatan, dummy daerah asal, dummy ketersediaan sarana pembuangan sampah, dan dummy ketersediaan MCK pribadi. Berdasarkan hasil estimasi didapatkan nilai Chi-Square sebesar 2,515 dan nilai p-value 0,0004<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model logit secara keseluruhan dapat menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk pindah ke hunian vertikal. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan keinginan masyarakat pemukiman kumuh untuk tinggal di hunian vertikal maka perlu di bangun hunian vertikal di Kota Bogor dengan anggaran sebesar 27 miliar rupiah untuk 2 buah hunian vertikal (twinblock). | en |