Show simple item record

dc.contributor.advisorHasan, A E Zainal
dc.contributor.authorFitriana, Rachmawati Nur
dc.contributor.authorC, Andi Arya Fajar Art
dc.contributor.authorKardinasari, Emmy
dc.contributor.authorOktarianti, Rizka
dc.contributor.authorNanda, Habib Vio
dc.date.accessioned2015-02-13T06:24:16Z
dc.date.available2015-02-13T06:24:16Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74047
dc.description.abstractHiperkolesterolemia merupakan keadaan ketika kadar kolesterol dalam tubuh berada dia atas normal (>240 mg/dl). Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan produk gel aromaterapi temulawak dan mengujinya sebagai antihiperkolesterolemia aromaterapi secara in vivo menggunakan tikus Sparague-dawley. Tikus yang digunakan sebanyak 24 ekor dan dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Kelompok I merupakan kelompok normal yang hanya diberikan pakan standar. Kelompok II diberikan pakan kolesterol tiinggi. Kelompok III diberikan pakan kolesterol tinggi dan lovastatin. Kelompok IV diinhalasi gel aromaterapi dengan konsentrasi 0%, kelompok V diinhalasi gel aromaterapi dengan konsentrasi 2%, dan kelompok VI diinhalasi gel aromaterapi dengan konsentrasi 3%. Analisis kolesterol darah menggunakan metode CHOD-PAP. Data kadar kolesterol total dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Selama masa percobaan bobot badan rata-rata semua tikus pada masa awal adaptasi sebesar 150±200 gram, sedangkan pada akhir masa adaptasi bobot badan rata-ratanya sebesar 228± 350 gram. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ANOVA dengan lanjut uji Duncan, kenaikan bobot badan ini tidak berbeda nyata (P>1). Hasil uji statistik kadar kolesterol darah menunjukkan kadar kolesterol darah berbeda secara signifikan dengan pemberian perlakuan. Kelompok kontrol normal memiliki kolesterol darah yang terendah dan kelompok kontrol negatif memiliki kolesterol darah yang tertinggi. Kelompok V dan VI dengan inhalasi gel aromaterapi mampu menurunkan kadar kolesterol darah yang berbeda nyata dengan kelompok kontrol negatif. Perlakuan inhalasi menggunakan gel aromaterapi dengan konsterasi minyak atsiri 2% mampu menurunkan kadar kolesterol paling maksimal dibandingkan dengan perlakuan gel aromaterapi dengan konsentrasi minyak atsiri 3%.en
dc.description.sponsorshipDIKTIen
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titleUji inhalasi aromaterapi dalam upaya pencegahan hiperkolesterolemia pada tikus yang diberi pakan kolesterol tinggien
dc.typeOtheren
dc.subject.keywordhiperkolesterolemiaen
dc.subject.keywordaromaterapien
dc.subject.keywordtemulawaken
dc.subject.keywordminyak atsirien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record