Inhibitor tirosinase limbah kulit bawang merah (alium cepa l) sebagai bahan baku utama lulur ramah lingkungan
View/ Open
Date
2013Author
Atmadi, Waskitho Aji
Anggrit, Amari
Trihidaini, Evni Fina
Widhiastuti, Herlani Tri
Rosiyana, Novita
Batubara, Irmanida
Metadata
Show full item recordAbstract
Bawang merah merupakan hasil pertanian Indonesia yang melimpah. Pemanfaatannya hanya dagingnya saja sedangkan kulitnya tidak sehingga menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Kulit bawang merah mengandung zat kuersetin yang berfungsi sebagai inhibitor tirosinase yang dapat membuat kulit menjadi lebih putih. Inovasi yang ditawarkan adalah memanfaatkan limbah kulit bawang merah menjadi produk lulur. Dalam hasil penelitian didapat rendemen ekstrak kasar sebesar 6.02% dengan kadar air 14.63%. uji flavonoid menunjukkan kulit bawang merah mengandung golongan senyawa tanin, fenol, dan flavonoid. IC50 ekstrak kasar kulit bawang merah pada substrat L-tirosin adalah 136.3146 μg/mL dan pada substrat L-DOPA adalah 378.5195 μg/mL. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan asam kojat dengan konsentrasi 40.6415 μg/mL pada L-tirosine dan 190.0006 μg/mL pada L-DOPA. Lulur dengan ekstrak kulit bawang merah telah dibuat dan dilakukan uji ketahanan. Pada suhu dingin, lulur bertahan hingga hari ke 60 sedangkan pada suhu ruang lulur juga bertahan hingga hari ke-60, kecuali lulur dengan pewangi lemon, hanya bertahan hingga hari ke 27.
Collections
- PKM - Penelitian [437]