Show simple item record

dc.contributor.authorMuis, Bos Ariadi
dc.date.accessioned2010-04-23T07:28:04Z
dc.date.available2010-04-23T07:28:04Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7387
dc.description.abstractPerubahan penggunaan lahan dari kawasan bervegetasi menjadi kawasan terbangun mengakibatkan keseimbangan ekologi kota terganggu, salah satunya terhadap kebutuhan oksigen dan ketersediaan air di Kota Depok. Tujuan penelitian ini adalah menentukan luas ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen dan ketersediaan air, serta menilai prefernsi masyarakat terhadap prioritas pengembangan pembangunan di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan perhitungan Gerarkis dan TIM Fahutan IPB. Metoda Analytic Hierarchy Process (AHP) dipergunakan untuk menentukan faktor-faktor pengembangan pembangunan RTH di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Depok saat ini memiliki ruang terbuka hijau (RTH) seluas 5.125,43 ha, dan berdasarkan perhituangn metoda Gerarkis, RTH untuk tahun 2005 sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan oksigen bagi manusia, kendaraan bermotor dan hewan ternak, karena luas RTH di Kota Depok seharusnay 6.155,18 ha.
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titleAnalisis kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen dan air di Kota Depok, Propinsi Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record