Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Aceng
dc.contributor.advisorIsmail, Ahyar
dc.contributor.authorGusman, Yocie
dc.date.accessioned2015-01-15T02:24:02Z
dc.date.available2015-01-15T02:24:02Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73555
dc.description.abstractKota Bogor menjadi salah satu pilihan tempat tinggal dan kegiatan bisnis penyokong yang terus tumbuh karena letaknya berdampingan dengan Ibu Kota Jakarta. Seiring dengan itu, jumlah kendaraan yang beredar di wilayah Kota Bogor terus meningkat, sedangkan sarana penunjang seperti kapasitas jalan belum ada peningkatan signifikan. Menurut Dolsak dan Ostrom (2003), jalan umum adalah sumberdaya yang termasuk common pool resources (CPRs), yang memungkinkan terjadinya pemanfaatan berlebih oleh pengguna sehingga menimbulkan kerusakan fisik jalan dan terganggunya kepentingan bersama. Berdasarkan fungsinya, jalan umum diklasifikasikan menjadi jalan arteri, kolektor, lokal, dan jalan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: mengetahui pertumbuhan jumlah kendaraan di Kota Bogor dalam kurun waktu lima tahun, menganalisis jumlah optimal kendaraan agar tidak terjadi the tragedy of the common jika kapasitas jalan tidak berubah, menganalisis kapasitas jalan yang harus disediakan pemerintah untuk menghindari the tragedy of the common jika pertumbuhan jumlah kendaraan tidak dibatasi, dan menganalisis kerugian ekonomi dan emisi karbon akibat kemacetan di Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2012 hingga bulan November 2013 yang berlokasi di 7 titik jalan arteri Kota Bogor pada saat peak hours. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kendaraan maksimum dengan satuan smp per jam (smp/jam) yang melewati tujuh titik jalan arteri yang diamati, belum melebihi kapasitas jalan yang ada. Hasil analisis tingkat pelayanan jalan menyatakan bahwa dari ketujuh titik jalan arteri di Kota Bogor yang diamati secara umum tergolong pada kategori C sampai F. Hal tersebut diproyeksikan sampai tahun 2017 dengan beberapa asumsi, dan menunjukkan tren yang semakin buruk. Keadaan demikian akan mengakibatkan adanya kerugian ekonomi dan menurunnya kualitas hidup akibat kemacetan lalu lintas. Berkurangnya hak atau kenyamanan pengguna untuk menikmati suatu fasilitas umum atau CPRs disebut the tragedy of the common. Perlu adanya peningkatan tingkat pelayanan jalan arteri di Kota Bogor agar pemanfaatan jalan sebagai common pool resources (CPRs) tidak terjadi the tragedy of the common (ToC) dalam pemanfaatannya. Salah satu caranya dengan penyesuaian kapasitas jalan arteri oleh stakeholder. Kemacetan lalu lintas telah merugikan perekonomian pelaku jasa transportasi umum di Kota Bogor. Selain itu, pencemaran gas karbon (COx) di udara hasil pembakaran dari mesin kendaraan yang terkena kemacetan lalu lintas di Kota Bogor juga merugikan banyak pihak.en
dc.language.isoid
dc.titleAnalisis Pemanfaatan Jalan untuk Mengatasi The Tragedy of The Common: Kasus Jalan Arteri di Kota Bogoren
dc.subject.keywordinfrastrukturen
dc.subject.keywordpeak hoursen
dc.subject.keywordtingkat pelayananen
dc.subject.keywordpencemaran karbonen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record