Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.authorRamadhan, Edwin Mahatir Muhammad
dc.date.accessioned2015-01-14T07:44:01Z
dc.date.available2015-01-14T07:44:01Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73537
dc.description.abstractSektor atau komoditi andalan sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan ekonomi daerah dengan tanpa mengenyampingkan aspek sosial dan lingkungan. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Provinsi Jambi dari kelompok sektor pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah: (i) mengkaji kondisi perekonomian Provinsi Jambi pada tahun 2000 dan 2010; (ii) mengkaji keterkaitan dan dampak komoditi kelapa sawit dalam perekonomian Provinsi Jambi pada tahun 2000 dan 2010; dan (iii) mengkaji peranan komoditi kelapa sawit dalam penciptaan output, pemicu peningkatan pendapatan dan penyedia lapangan kerja di Provinsi Jambi pada tahun 2000 dan 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) secara umum, selama periode tahun 2000 dan tahun 2010 kondisi perekonomian Provinsi Jambi mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dilihat dari struktur output pada tahun 2000 sebesar Rp18,09 triliun meningkat sebesar Rp85,27 triliun menjadi Rp103,36 triliun pada tahun 2010; (ii) Dampak Langsung Ke Belakang (DLKB) maupun Dampak Langsung Ke Depan (DLKD) sektor kelapa sawit menunjukkan nilai yang selalu lebih rendah dibandingkan dengan sektor industri Crude Palm Oil (CPO), begitu pula dengan nilai Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung Ke Belakang (KLTB) maupun Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung Ke Depan (KLTD) sektor kelapa sawit selalu lebih rendah daripada sektor industri CPO. Hal ini disebabkan karena sektor kelapa sawit merupakan sektor input produksi bagi sektor industri CPO atau dengan kata lain sektor indsutri CPO merupakan sektor yang mengolah output dari sektor kelapa sawit. Sehingga dapat dikatakan kedua sektor ini mempunyai keterkaitan yang tinggi satu sama lainnya; dan (iii) analisis multiplier pada tahun 2000 menunjukkan peranan sektor kelapa sawit belum menjadi sektor andalan, sementara sektor industri CPO menjadi sektor andalan dalam Perekonomian daerah Provinsi Jambi. Sedangkan pada tahun 2010 kedua sektor tersebut menjadi sektor andalan dalam Perekonomian daerah Provinsi Jambi, meskipun nilai multiplier pada tahun 2010 lebih rendah daripada tahun 2000 dikarenakan dampak penurunan luas areal tanam kelapa sawit dan meratanya peranan sektor-sektor lain dalam perekonomian daerah Provinsi Jambi. Pengembangan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan, berkelanjutan (sustainable palm oil) dan terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir yang berada di wilayah Provinsi Jambi disarankan agar produk yang dikeluarkan, baik itu dikonsumsi di dalam wilayah maupun diekspor ke luar daerah adalah produk akhir atau olahan yang akan meningkatkan nilai tambah.en
dc.language.isoid
dc.titlePeranan Kelapa Sawit dalam Perekonomian Daerah Provinsi Jambi: Analisis Input-Output Tahun 2000 dan 2010en
dc.subject.keywordperekonomian daerahen
dc.subject.keywordkelapa sawiten
dc.subject.keywordProvinsi Jambien
dc.subject.keywordanalisis input-outputen
dc.subject.keyworddampak multiplier.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record