Show simple item record

dc.contributor.authorSatrija, Esdinawan Carakantara
dc.contributor.authorLatief, Fikri Mukhlisina
dc.contributor.authorPangesti, Rinasti Rida
dc.contributor.authorHiroyuki, Andi
dc.date.accessioned2015-01-09T02:56:25Z
dc.date.available2015-01-09T02:56:25Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73275
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara yang tergolong baru memulai era penerbangan luar angkasa mandiri khususnya dalam perkembangan peroketan. Namun, perkembangan teknologi roket Indonesia tekendala oleh keterbatasan dana, kebijakan pertahanan pemerintah yang lebih diprioritaskan hanya dalam keadaan mendesak, dan terutama keberadaan campuran bahan bakar/propelan yang memiliki daya dorong kuat tetapi ekonomis. Minyak jelantah atau minyak goreng bekas merupakan minyak yang berasal dari sisa minyak penggorengan bahan makanan yang baru tersusun atas gliserida yang mempunyai rantai karbon panjang, yaitu ester antara gliserol dengan asam karboksilat yang menjadikannya bahan bakar alternatif bagi roket. Secara teori, minyak jelantah dapat digunakan sebagai alternatif kerosene dalam roket bahan bakar cair dan campuran bahan bakar pengganti pellet alumunium dalam roket bahan bakar padat. Agar minyak jelantah dapat digunakan sebagai propelan roket dalam bentuk padat yang cenderung lebih praktis dalam pembuatan dan penggunaanya, diperlukan media pengikat minyak tersebut yang mana media tersebut juga dapat terbakar untuk menambah efektivitas propelan. Media yang dapat digunakan untuk kepentingan ini adalah selulosa. Salah satu sumber serat selulosa yang melimpah di Indonesia adalah Kapuk Randu (Ceiba pentandra). Dalam penelitian pemanfaatan minyak jelantah dan serat Kapuk Randu sebagai bahan bakar alternatif roket, dilakukan dua tahap pengujian yakni tahap uji produksi bahan bakar dan tahap uji statis. Uji bahan bakar merupakan uji untuk mengetahui potensi bahan baku yaitu kapuk randu dan minyak jelantah sebagai bahan bakar. Variabel yang dilihat dalam uji ini adalah kemudahan produksi dan keamanan bahan bakar.Uji statis dilakukan untuk mengetahui besar kekuatan propelan dilihat dari daya dorong (thrust) dan rasio daya dorong-bobot (thrust-weight ratio) dari bahan bakar roket yang diujikan. Hasil kedua tahap pengujian menunjukkan bahwa kombinasi minyak jelantah dan serabut kapuk randu (Ceiba pentadra) dapat digunakan sebagai bahan bakar roket yang relatif aman, ekonomis, dan berdaya dorong tinggi dengan minyak jelantah sebagai bahan bakar, serabut kapuk randu sebagai media serapan, dan oksigen cair sebagai oksidator dengan nilai daya dorong dan rasio daya dorong-bobot tertinggi pada mesin R9 dengan nilai 188.36 - 470.90 kg untuk daya dorong dan 176.20 -440.51 untuk rasio daya dorong-boboten
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePemanfaatan limbah minyak jelantah dan serabut kapuk randu (Ceiba pentranda) sebagai bahan bakar alternatif roket luar angkasaen
dc.typeOtheren
dc.subject.keywordMinyak jelantahen
dc.subject.keywordKapuk Randu (Ceiba pentandra)en
dc.subject.keywordBahan Bakar Alternatifen
dc.subject.keywordRoketen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record