| dc.description.abstract | Hylocereus spp. memiliki prospek pasar tinggi di Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya buah naga adalah inkompatibilitas pada sistem penyerbukan yang menyebabkan persentase pembentukan buah rendah. Sehingga untuk meningkatkan pembentukan buah diperlukan penyerbukan silang buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan umur bunga setelah antesis yang masih dapat menghasilkan pembentukan buah pada Hylocereus. Rancangan yang digunakan adalah RKLT 1 faktor yaitu jam setelah bunga antesis. Faktor ini terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu saat bunga antesis, 6 jam setelah antesis (JSA), 12 JSA, dan 18 JSA. Hasil sidik ragam menunjukkan umur bunga setelah antesis berpengaruh sangat nyata terhadap bobot buah dan diameter buah Hylocereus costaricensis yang terbentuk. Bobot buah terberat dihasilkan pada umur bunga 6 JSA dan bobot terkecil pada penyerbukan pukul 14.00 (18 JSA). Pada taraf 0 JSA, 6 JSA, dan 12 JSA presentase buah yang terbentuk 100%, sedangkan pada taraf 18 JSA presentase buah yang terbentuk hanya 14,28%. | en |