Show simple item record

dc.contributor.advisorSunito, Satyawan
dc.contributor.advisorSoetarto, Endriatmo
dc.contributor.authorAmrifo, Viktor
dc.date.accessioned2015-01-07T02:47:20Z
dc.date.available2015-01-07T02:47:20Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73059
dc.description.abstractPerubahan sistem penghidupan berkaitan dengan perubahan lingkungan dan struktur sosial. Perubahan yang terjadi pada sistem penghidupan masyarakat lokal dapat dilihat dengan menulusuri budaya bernafkah yang dijalankan dan berkembang pada berbagai rezim penguasaan/pengelolaan sumberdaya alam, serta kondisi lingkungan (biofisik dan sosial) pada masa berbagai rezim. Budaya bernafkah yang tumbuh dan berkembang atau sistem penghidupan yang dipertahankan oleh komunitas lokal dapat dilihat dengan menelusuri basis-basis nafkah, strategi nafkah pada aras komunitas dan rumah tangga, serta tindakan ekonomi aktor pada aras individu. Ekonomi menongkah yang dijalankan oleh Suku Duano di Riau merupakan salah satu cerminan perubahan sistem penghidupan pedesaan ditengah perubahan lingkungan, baik perubahan ekologikal maupun sosiokultural. Ketahanan nafkah dengan basis ekonomi menongkah dapat diukur melalui kemampuan komunitas dalam melindungi keberlanjutan penghidupan melalui pengaturan produksi, distribusi, dan konsumsi pada semua aras kehidupan (komunitas, rumah tangga dan individu), khususnya dalam pemanfaatan dan pendistribusian kerang darah yang tersedia di ekosistem Muara Indragiri. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menjelaskan secara mendalam latar sosiohistoris dan sosio-ekologis adaptasi Suku Duano pada lingkungan bio-fisik; (2) menganalisis perubahan lingkungan dan budaya bernafkah Suku Duano sebagai akibat dari perubahan struktur sosial; (3) menganalisis perubahan sistem penghidupan, peran ekonomi menongkah, dan keberlanjutan nafkah Suku Duano; (4) membuat suatu analogi teoritis tentang perubahan orientasi tindakan ekonomi dan pembentukan rasionalitas aktor dalam aktivitas menongkah. Keyakinan mendasar atas realitas, hubungan antara peneliti dan tineliti, serta metodologi yang memandu penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus, fenomenologis, dan historical sociology (metoda biografis, metoda historis). Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi berperan-serta (participant-observation) dan wawancara (interview), data sekunder dikumpulkan dengan teknik studi literatur/dokumen. Analisis dan interpretasi data didasarkan pada dua teori utama yaitu teori ekologi budaya dari Julian Steward dan teori tindakan dan rasionalitas ekonomi dari Max Weber. Livelihood place Suku Duano mengalami perubahan pada berbagai rezim penguasaan/pengelolaan sumberdaya alam (pra kemerdekaan, orde lama, orde baru, orde reformasi), dengan berbagai perubahan kondisi ekosistem dan sistem sosial. Perubahan ekologikal dan sosiokultural yang terjadi mengharuskan mereka melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam pengaturan sistem penghidupan, yang berimplikasi pada tumbuhnya budaya bernafkah baru. Budaya bernafkah Suku Duano yang tumbuh dan berlangsung hingga saat ini berupa aktivitas nafkah yang berlangsung pada ekosistem muara yang memanfaatkan sumberdaya perikanan (khususnya kerang darah), melalui pola kehidupan menetap, adaptasi teknologi baru, dan pengaturan-pengaturan baru (organisasi sosial, aspek demografi). Adaptasi Suku Duano terhadap perubahan lingkungan memiliki relasi dengan faktor eksternal (aktivitas negara dan aktivitas pasar), sehingga disebut sebagai adaptasi semi-natural. Budaya bernafkah Suku Duano yang tumbuh dan berkembang berhubungan timbal balik dengan sistem penghidupan yang berlangsung pada aras komunitas, rumah tangga dan individu. Sistem penghidupan Suku Duano dibangun berdasarkan pilihan kombinasi sumberdaya nafkah yang paling mampu mencapai tujuan-tujuan pemenuhan kebutuhan komunitas, rumah tangga, dan individu. Sistem penghidupan yang dikembangkan oleh Suku Duano agar dapat bertahan dalam mengatasi kerentanan-kerentanan yang hadir di ekosistem muara, adalah berbasiskan ekonomi menongkah. Ekonomi menongkah adalah pengaturan sumberdaya rumah tangga dan komunitas dalam memanfaatkan sumberdaya kerang darah (Anadara granosa), melalui aktivitas produksi dan pemasarannya. Kombinasi sumberdaya yang dipilih oleh Suku Duano mengalami perubahan dari kombinasi yang sangat mengandalkan natural kapital ke kombinasi yang mengandalkan finansial kapital. Strategi nafkah komunitas Suku Duano pada masa pra kemerdekaan lebih diarahkan pada pegaturan teknologi dan organisasi sosial yang dapat menjamin keamanan produksi dan konsumsi bersama, sedangkan pada masa orde baru dan orde reformasi semakin mempertimbangkan pengamanan dan perlindungan kondisi natural kapital dan fisikal kapital sehingga tetap dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh anggota komunitas. Strategi nafkah rumah tangga Suku Duano pada masa pra kemerdekaan sampai awal orde lama menyatu dengan strategi nafkah komunitas yang terfokus pada pengamanan produksi dan konsumsi bersama, sedangkan pada masa akhir orde lama dan seterusnya berbeda antar rumah tangga (tergantung strata). Rumah tangga Suku Duano starata bawah memposisikan menongkah sebagai aktivitas nafkah utama yang dikombinasikan dengan aktivitas nafkah lainnya yang berbasis perairan, sedangkan rumah tangga strata menengah dan atas melakukan aktivitas nafkah yang memasarkan kerang darah (hasil dari aktivitas menongkah). Rumah tangga strata atas mengembangkan strategi nafkah untuk tujuan akumulasi modal pada bidang-bidang usaha yang berbasiskan non perairan, sedangkan rumah tangga strata menengah mengembangkan strategi konsolidasi pada bidang usaha yang berbasiskan perairan. Proses pelembagaan menongkah pada aras komunitas dan proses yang berlangsung dalam strategi nafkah rumah tangga, menjadi konteks bagi tindakan ekonomi aktor (individu duano) dalam melakukan aktivitas nafkah. Orientasi tindakan aktor (individu) dari rumah tangga strata bawah didominasi oleh orientasi subsistensi dengan basis rasionalitas nilai yang kuat, namun tidak mempertentangkannya dengan rasionalisme pasar. Orientasi tindakan aktor dari rumah tangga strata menengah dan strata atas didominasi oleh orientasi komersial dengan basis rasionalitas formal yang kuat, namun tidak menghilangkan pertimbangan-pertimbangan nilai, kebiasaan, dan tradisi ke-Melayu-an. Orientasi tindakan ekonomi Suku Duano merupakan tindakan yang ambigu (ambiguous rational action).en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleMenongkah: Perubahan Lingkungan, Budaya, dan Penghidupan Suku Duano di Muara Indragiri, Riauen
dc.subject.keywordAmbiguous rational actionen
dc.subject.keywordAdaptasi semi-naturalen
dc.subject.keywordMenongkahen
dc.subject.keywordSistem penghidupanen
dc.subject.keywordSuku Duanoen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record