Show simple item record

dc.contributor.advisorKunadi, Nunung
dc.contributor.advisorRachmina, Dwi
dc.contributor.authorPutri, Tursina Andita
dc.date.accessioned2015-01-06T07:54:10Z
dc.date.available2015-01-06T07:54:10Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73040
dc.description.abstractSalah satu subsistem yang berperan penting dalam agribisnis beras adalah penggilingan padi. Adanya kebijakan pemerintah yang menetapkan harga dasar pembelian gabah untuk melindungi petani akan membuat tingginya biaya produksi mengingat gabah merupakan input utama pada usaha ini. Di sisi lain, pemerintah juga menetapkan kebijakan harga beras untuk melindungi konsumen akan membuat penerimaan usaha menurun karena beras merupakan output utama. Kebijakan tersebut akan menentukan kinerja usaha penggilingan padi. Usaha penggilingan padi di Indonesia masih didominasi oleh usaha penggilingan padi skala kecil, yaitu 94.13 persen (BPS 2012). Usaha penggilingan padi tersebut umumnya menggunakan konfigurasi mesin yang sederhana, terdiri atas mesin husker dan polisher. Selain itu, mesin yang digunakan berumur relatif tua. Thahir (2010) menjelaskan bahwa 32 persen mesin penggilingan padi yang digunakan berumur lebih dari 15 tahun. Hal tersebut menyebabkan rendahnya rendemen beras yang dihasilkan yaitu sebesar 62.7 persen (Sawit 2011). Keseluruhan hal tersebut akan berdampak pada efisiensi usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efisiensi teknis usaha penggilingan padi, menentukan faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis, serta menetapkan hubungan efisiensi teknis dengan keuntungan usaha penggilingan padi. Stochastic Frontier Analysis (SFA) digunakan sebagai pendekatan untuk mengukur efisiensi teknis sekaligus faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan data dari 60 sampel usaha penggilingan padi yang dipilih dengan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi usaha penggilingan padi adalah jumlah tenaga kerja, jumlah bahan bakar, kapasitas giling mesin per jam, dan konfigurasi mesin yang digunakan. Usaha penggilingan padi di Kabupaten Cianjur belum efisien, dengan rata-rata tingkat efisiensi adalah 0.616. Faktor-faktor yang signifikan memengaruhi efisiensi adalah pendidikan formal pengusaha, umur mesin, dan rendemen beras yang dihasilkan. Efisiensi teknis berhubungan positif dengan keuntungan usaha penggilingan padi. Komponen penerimaan usaha penggilingan padi terbesar berasal dari side products. Oleh sebab itu, diduga usaha menjadi lebih efisien karena adanya side-products yang diperhitungkan dalam komponen penerimaan usaha. Peningkatan efisiensi teknis usaha penggilingan padi perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan pelaku usaha khususnya. Diharapkan pelaku usaha dan pemerintah bekerjasama dalam upaya perbaikan konfigurasi mesin giling, dari yang masih sederhana menjadi lebih modern agar kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik. Selain itu, perlu adanya kebijakan khusus oleh pemerintah untuk mendukung program peremajaan mesin penggilingan padi yang digunakan, baik melalui bantuan langsung maupun melalui mekanisme kredit.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcAgricultural Economicen
dc.subject.ddcRice millingen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcCianjur-Jawa Baraten
dc.titleEfisiensi Usaha Penggilingan Padi di Kabupaten Cianjur dengan Pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA)en
dc.subject.keywordefisiensi teknisen
dc.subject.keywordSFAen
dc.subject.keywordusaha penggilingan padien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record