Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo, Sri
dc.contributor.advisorSahara
dc.contributor.authorNugraheni, Sri Retno Wahyu
dc.date.accessioned2015-01-06T06:15:33Z
dc.date.available2015-01-06T06:15:33Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73007
dc.description.abstractKomoditas pangan utama seperti beras, jagung, kedelai, dan gula pasir merupakan kebutuhan pokok yang pemenuhannya harus selalu dijaga oleh pemerintah. Penyediaan pangan yang cukup dengan harga yang murah dan stabil merupakan kewajiban pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dimana hal ini tercantum dalam Undang-Undang Pangan Nomor 8 Tahun 2012. Namun, terjadinya peningkatan dan berfluktuasinya harga pangan pokok yang terjadi di Indonesia selama tiga tahun terakhir menunjukkan ketersediaan pangan domestik masih sangat jauh dari harapan dan kebutuhan domestiknya. Penelitian ini akan membahas mengenai empat komoditas pangan utama Indonesia, yaitu beras, jagung, kedelai, dan gula pasir, yang akan dilihat volatilitasnya, serta akan dicari faktor yang mempengaruhi perubahan harga komoditas pangan utama tersebut. Perhitungan share impor menunjukkan lebih dari 50 persen impor tanaman pangan di Indonesia adalah untuk keempat komoditas pangan utama Indonesia ini selama periode amatan. Perhitungan coefficient of variance dari keempat komoditas menggambarkan bahwa harga gula pasir merupakan yang paling tinggi nilai CV-nya, yaitu sebesar 11.45 persen. Dengan menggunakan metode ARCH-GARCH, hasil analisis menunjukkan bahwa komoditas pangan pokok Indonesia harganya masih volatil selama periode amatan tahun 2002-2011. Hal ini menunjukkan bahwa harga yang murah dan stabil belum tercapai. Metode VECM digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan harga pangan Indonesia yang dapat dilihat dari sisi permintaan maupun penawarannya. Dari sisi permintaan, harga dunia, pendapatan per kapita, dan nilai tukar menjadi faktor yang signifikan mempengaruhi perubahan harga pada komoditas beras dan kedelai. Sedangkan untuk komoditas jagung, faktor yang mempengaruhi yaitu harga dunia dan nilai tukarnya. Pendapatan per kapita merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi perubahan harga gula pasir domestik. Dari sisi penawarannya, faktor yang mempengaruhi perubahan harga beras domestik yaitu harga dunia dan iklim, sama seperti pada komoditas gula pasir. Pada komoditas jagung, dan kedelai hanya satu faktor saja yang mempengaruhi dari sisi penawarannya, yaitu iklim yang digambarkan dengan fenomena el nino. Dampak guncangan variabel faktor terhadap perubahan harga berlangsung cukup lama dan baru mulai stabil pada bulan ke 40. Hal ini tentu harus mendapatkan perhatian pemerintah untuk dapat melakukan stabilisasi harga pangan utama Indonesia untuk mencapai swasembada. Mengontrol variabel faktor yang sebagian besar merupakan variabel uncontrol menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah dalam melakukan kebijakan stabilisasi harga. Namun, terdapat satu variabel yang mampu dikontrol pemerintah yaitu nilai tukar rupiah. Dimana, pemerintah harus mampu untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil untuk dapat menjaga stabilitas harga komoditas pangan utama Indonesia.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcEconomicsen
dc.subject.ddcPricesen
dc.titleVolatilitas Harga Pangan Utama Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinyaen
dc.subject.keywordHarga Panganen
dc.subject.keywordVolatilitasen
dc.subject.keywordARCH-GARCHen
dc.subject.keywordVECMen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record