Show simple item record

dc.contributor.advisorHidayat, Sri Hendrastuti
dc.contributor.advisorMutaqin, Kikin Hamzah
dc.contributor.authorNurulita, Sari
dc.date.accessioned2015-01-06T05:09:13Z
dc.date.available2015-01-06T05:09:13Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73001
dc.description.abstractBegomovirus merupakan salah satu patogen penting yang menginfeksi beberapa komoditas hortikultura utama di negara tropis dan sub-tropis. Kerugian ekonomi akibat infeksi Begomovirus di beberapa negara dilaporkan mencapai jutaan dolar. Infeksi Begomovirus di Indonesia pada tanaman hortikultura pertama kali dilaporkan tahun 1999 pada tanaman cabai dengan kejadian penyakit 30 – 100%. Tanaman cabai yang terinfeksi Begomovirus mempunyai gejala yang khas, yaitu daunnya mengeriting dan menguning. Gejala mosaik kuning juga mulai ditemukan di sejumlah pertanaman kacang panjang pada tahun 2008 dan kejadian penyakit semakin meningkat terutama di beberapa daerah di Jawa. Gejala yang sama juga dilaporkan pada tanaman Leguminosae di India, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal. Penyakit mosaik kuning di kawasan Asia Selatan ini disebabkan oleh infeksi Begomovirus. Penyakit mosaik kuning di Jawa diduga juga disebabkan oleh Begomovirus. Begomovirus merupakan salah satu genus terbesar dari famili Geminiviridae. Begomovirus mempunyai karakter molekuler yang unik dengan partikel kembar (bipartit) atau tunggal (monopartit). Partikel bipartit Begomovirus terdiri dari DNA-A dan DNA-B, masing-masing berukuran 2.6 – 2.7 kb dengan fungsi yang berbeda. Partikel monopartit mempunyai fungsi gabungan dari DNA-A dan DNA-B. Identitas setiap spesies Begomovirus ditemukan pada bagian common region (CR). Setiap CR Begomovirus mempunyai tiga komponen unik, yaitu sekuen berulang (iteron), sekuen TATA box, dan struktur hair pin loop. Penularan Begomovirus di lapangan sebagian besar melalui vektornya Bemisia tabaci Gen. (Hemiptera: Aleyrodidae) secara persisten sirkulatif. Begomovirus tidak dapat ditularkan baik secara mekanis maupun benih. Kisaran inang yang luas dan penyebaran melalui vektor membuat kejadian penyakit Begomovirus tinggi dan sulit dikendalikan. Deteksi Begomovirus umumnya dilakukan dengan metode Polymerase chain reaction (PCR). Metode PCR merupakan salah satu teknik deteksi yang sensitif dan cepat. Primer merupakan salah satu komponen utama dalam proses PCR. PAL1v1978/ PAR1c715 dan AV494/ AC1048 merupakan primer universal yang banyak digunakan untuk mendeteksi Begomovirus. Primer PAL1v1978/ PAR1c715 dilaporkan dapat mendeteksi Begomovirus yang menginfeksi beberapa tanaman dari famili Solanaceae, Leguminosae, Euphorbiaceae, dan Malvaceae. Pasangan primer PAL1v1978/ PAR1c715 mengamplifikasi bagian CR, sedangkan primer AV494/ AC1048 mengamplifikasi pada bagian protein selubung. Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan pentingnya infeksi Begomovirus pada tanaman kacang panjang, mengidentifikasi spesies Begomovirus pada tanaman kacang panjang, menganalisis karakter molekuler dan membuat primer spesifik untuk mendeteksi spesies Begomovirus yang menginfeksi tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: (i) survei penyakit di beberapa lokasi pertanaman kacang panjang di provinsi Jawa Tengah (Tegal, Magelang, dan Klaten), D.I. Yogyakarta (Sleman dan Kalasan), serta Jawa Barat (Bogor dan Subang); (ii) deteksi beberapa virus yang menginfeksi tanaman kacang panjang menggunakan I-ELISA serta deteksi Begomovirus menggunakan PCR, cloning, dan sekuensing; (iii) analisis karakter molekuler Begomovirus menggunakan perangkat lunak BioEdit v.7.0.5, CLC Sequence Viewer, dan MEGA 6.06; (iv) membuat primer spesifik menggunakan perangkat lunak Oligonucleotide Calculator dan PrimerBLAST; serta (v) uji postulat Koch menggunakan penularan kutukebul dan inokulum dari lapangan untuk membuktikan agen penyebab gejala mosaik kuning. Gejala mosaik kuning ditemukan hampir di semua lokasi survei. Berdasarkan hasil deteksi menggunakan I-ELISA dan PCR ditemukan adanya infeksi Potyvirus tunggal, Begomovirus tunggal, serta campuran antara Begomovirus dan Potyvirus. Hasil deteksi seluruh sampel menunjukkan dominasi infeksi Begomovirus di beberapa lokasi. Hasil deteksi menggunakan primer universal PAL1v1978/ PAR1c715 dan PBL1v2040/ PCR1c membuktikan bahwa Begomovirus yang menginfeksi tanaman kacang panjang di Indonesia memiliki genom bipartite, yaitu memiliki DNA-A dan DNA-B. Sekuen bagian CR DNA-A isolat Begomovirus hasil survei mempunyai nilai kemiripan lebih dari 85% dengan spesies Mungbean yellow mosaic India virus (MYMIV). Semua isolat MYMIV asal Jawa pada analisis filogenetik mengelompok bersama isolat MYMIV asal India, Banglades, Nepal, dan Pakistan. Isolat MYMIV ini terpisah dari spesies-spesies Begomovirus Indonesia yang telah dilaporkan sebelumnya. Semua isolat MYMIV asal Jawa memiliki tiga karakter unik CR, yaitu tiga sekuen berulang ATCGGTGT dan satu invert sequence ACACCGAT, sekuen TATA box, dan struktur pembentuk hairpin loop yang terdiri dari 32 sekuen nukleotida GGGCACTCAGCTATAATATTACCTGAGTGCCC. Semua komponen CR isolat MYMIV asal Jawa memiliki kesamaan dengan CR isolat MYMIV asal India, Pakistan, dan Nepal. Sekuen CR semua isolat MYMIV asal Jawa juga memiliki nilai homologi >85% dengan isolat MYMIV asal Banglades, India, Nepal, dan Pakistan serta memiliki homologi >90 – 100% antara sesama isolat asal Indonesia. Primer spesifik MYF/ MYR dan MY1/ MY2 yang didesain dalam penelitian ini berhasil mengamplifikasi MYMIV secara spesifik berturut-turut pada 1000 bp dan 238 bp. Hasil penularan (uji postulat Koch) menggunakan kutukebul B. tabaci pada tiga varietas kacang panjang menghasilkan gejala mosaik kuning sama dengan yang ada di lapangan. Varietas „Parade‟ merupakan varietas paling rentan dengan kejadian penyakit 100% (5/5) diikuti oleh „New Jaliteng‟ dan „Wulung‟ masing-masing sebesar 40% (2/5). Masa inkubasi Begomovirus pada semua varietas adalah 14 hari. Diagnosis penyebab penyakit mosaik kuning kacang panjang berdasarkan deteksi molekuler dan uji penularan membuktikan Mungbean yellow mosaic India begomovirus sebagai agens utama penyebab penyakit. Strategi pengendalian untuk menekan kejadian, keparahan dan penyebaran penyakit harus segera diupayakan.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcPlant diseasesen
dc.titleMolecular Characterization of Begomovirus Infecting Yard Long Bean (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis L.) and Construction of Its Specific Primersen
dc.subject.keywordCommon Regionen
dc.subject.keywordELISAen
dc.subject.keywordMYMIVen
dc.subject.keywordPCRen
dc.subject.keywordSekuensing DNAen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record