Show simple item record

dc.contributor.advisorMurtilaksono, Kukuh
dc.contributor.advisorHidayat, Yayat
dc.contributor.authorSusilawati, Nina
dc.date.accessioned2015-01-06T04:35:05Z
dc.date.available2015-01-06T04:35:05Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72990
dc.description.abstractWilayah Hulu DAS Cisadane berpotensi menjadi lahan yang lebih kritis, karena perubahan pola pemanfaatan dan pengelolaan lahan. Pola pemanfaatan dan pengelolaan lahan yang tidak memperhatikan kondisi topografi (kemiringan lereng lebih dari 25%) menyebabkan tingginya potensi aliran permukaan dan erosi. Untuk itu diperlukan simulasi perencanaan penggunaan lahan dengan menggunakan model AGNPS. Tujuan penelitian adalah (1) menggunakan model AGNPS untuk memprediksi aliran permukaan dan sedimen, dan (2) menentukan penggunaan lahan terbaik di MDM Pasir Buncir menggunakan model AGNPS. Tahapan penelitian terdiri dari : 1) persiapan dan pengumpulan data masukan model AGNPS; 2) menjalankan model AGNPS; 3) validasi model, dan 4) simulasi skenario pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap respon hidrologi dan sedimen. Simulasi dilakukan dengan 8 skenario perubahan penggunaan lahan yaitu : skenario pertama (S1) : perubahan 30% luas penggunaan lahan semak menjadi tegalan dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa teras guludan ditambah rumput penguat; skenario kedua (S2) : perubahan 30% luas penggunaan lahan semak menjadi tegalan dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa mulsa vertikal 6 ton/ha; skenario ketiga (S3) : perubahan 30% luas penggunaan lahan semak menjadi kebun campuran dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa teras guludan ditambah rumput penguat; skenario keempat (S4) : perubahan 30% luas penggunaan lahan semak menjadi kebun campuran dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa mulsa vertikal 6 ton/ha; skenario kelima (S5) : perubahan 30% luas penggunaan lahan semak menjadi vegetasi tetap dengan tingkat kerapatan tinggi dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa teras guludan ditambah rumput penguat; skenario keenam (S6) : perubahan 30% luas penggunaan lahan semak menjadi vegetasi tetap dengan tingkat kerapatan tinggi dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa mulsa vertikal 6 ton/ha; skenario ketujuh (S7) : mengembalikan kondisi eksisting pada kondisi awal sebagai lahan HGU PTP XI (Perkebunan Karet), dimana seluruh luas penggunaan lahan semak menjadi vegetasi tetap dengan jenis komoditi karet tingkat kerapatan tinggi dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa teras guludan ditambah rumput penguat; dan skenario kedelapan (S8) : S7 dengan penerapan teknik konservasi tanah berupa mulsa vertikal 6 ton/ha. Kalibrasi dan validasi model AGNPS dilakukan menggunakan input data curah hujan yang berbeda dengan kriteria : (1) pola hujan sama; (2) intensitas curah hujan melebihi 1.5 cm/jam, dan (3) AMC episode hujan tersebut sama. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan sepuluh data kejadian hujan tahun 2008, sedangkan validasi dilakukan dengan menggunakan sembilan data kejadian hujan tahun 2009. Metode kalibrasi dan validasi yang digunakan adalah metode trial and error. Hasil kalibrasi dan validasi diuji statistik dengan menggunakan koefisien determinan Pearson (R2) dan koefisien Nash dan Sutcliffe (NSE). Model AGNPS dapat mensimulasikan dengan baik perubahan penggunaan lahan terhadap respon hidrologi dan hasil sedimen di MDM Pasir Buncir, Sub DAS Cisadane Hulu dengan R2 dan NSE untuk volume DRO sebesar 0.84 dan 0.80, untuk debit puncak DRO sebesar 0.95 dan 0.72, dan untuk hasil sedimen sebesar 0.87 dan 0.87. Perubahan penggunaan lahan semak seluruhnya menjadi vegetasi tetap (perkebunan dengan komoditi tanaman karet dengan kerapatan tinggi) (S7 dan S8) berpengaruh dalam menurunkan volume DRO sebesar 48.19 %, debit puncak DRO sebesar 61.37%, dan sedimen sebesar 38.92% dan 41.13%. Pelaksanaan penatagunaan lahan di MDM Pasir Buncir untuk mencapai tujuan pengelolaan DAS terpadu yang ideal (respon hidrologi baik dan erosi lebih kecil) sesuai dengan skenario 8. Dengan menerapkan skenario 8, dihasilkan nilai erosi dan volume serta debit puncak DRO yang lebih kecil dari kondisi eksisting dan S1, S2, S3, S4, S5, S6 dan S7. Hal ini dapat bermanfaat mengurangi jumlah kehilangan lapisan tanah paling atas (top soil merupakan lapisan subur). Selain itu, karena mampu meningkatkan laju infiltrasi, sehingga dapat mengurangi jumlah aliran permukaan dan meningkatkan volume cadangan air bawah tanah. Manfaat lainnya adalah mendapatkan debit aliran sungai yang relatif stabil (suplai air masih tersedia pada musim kemarau).en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subject.ddcHydrologyen
dc.subject.ddcWatershedsen
dc.titleSimulasi Penggunaan Lahan di Model DAS Mikro Pasir Buncir, Sub DAS Cisadane Huluen
dc.subject.keywordAGNPSen
dc.subject.keyworddebit puncak direct runoffen
dc.subject.keywordhasil sedimenen
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanen
dc.subject.keywordvolume direct runoffen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record