Pengembangan Tepung Talas Menjadi Rainbow Roll Cake sebagai Produk Jajanan Khas Bogor
View/ Open
Date
2013Author
P, Ika Septiana Anggun
Esnawan, Andra Adi
Hermawan, G Andri
Harlina, Eva
Metadata
Show full item recordAbstract
Talas hampir dapat ditemukan di seluruh kepulauan di Indonesia, yang tersebar dari pantai sampai dataran tinggi diatas 1000 mdpl, baik yang tumbuh liar maupun yang dibudidayakan. Bogor dan Malang terkenal sebagai penghasil beberapa kultivar talas yang enak rasanya. Di Bogor terdapat lima daerah sentra produksi talas yaitu Cibinong, Ciawi, Megamendung, Cijeruk dan Darmaga, dengan produksi lebih dari 2.000 ton/tahun. Jumlah total produksi talas pada tahun 1999 mencapai 17.699 ton/tahun (LIPI, 2003). Kultivar talas yang lazim dibudidayakan antara lain talas paris, talas loma, talas bentul, talas lampung, talas sutra, talas mentega, talas ketan dan talas belitung. Talas merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup baik, serta berpotensi besar untuk dikembangkan. Kandungan gizi yang terdapat pada 100 gr umbi talas yaitu karbohidrat 23.79 gr dan air 73.00 gr (Direktorat Gizi Depkes RI, 1981). Dibandingkan dengan jenis umbi-umbian lain yang biasadikonsumsi masyarakat seperti ubi kayu (singkong) dan ubi jalar, talas mempunyai beberapa keunggulan. Pertama, talas memiliki kandungan protein yang tinggi. Setiap dua kilogram umbi talas mengandung 40 gram protein, sedangkan ubi jalar dan singkong masing-masing hanya mengandung 20 gram (Parkinson, 1984). Keunggulan yang kedua yaitu talas dapat tumbuh pada lahan basah maupun kering. Hal ini berbeda dengan umbi-umbian lainnya yang pada umumnya tidak mampu berproduksi pada lahan basah. Ketiga, daya pengamat kuliner mungkin sudah tidak asing lagi, karena kue berlapis-lapis berwarna pelangi ini memang tengah naik daun disejumlah negara, termasuk Indonesia. Dalam bisnis makanan ini, direncanakan untuk mejadikan bolu gulung pelangi sebagai makanan baru khas Bogor karena daerah ini merupakan sentra produksi bahan bakunya. Dengan menjadikannya sebagai jajanan khas, maka peluang pasar produk ini sangat terbuka lebar. Apalagi obyek wisata di kota ini cukup banyak, sehingga menarik pengunjung yang banyak pula. Selain berkunjung ke obyek-obyek wisata, aktivitas kunjungan wisatawan ke Kota Bogor juga mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan, pusat jajanan dan buah-buahan serta factory outletpakaian dan tas seperti di jalan Suryakencana, Siliwangi, Padjajaran dan Tajur, terutama pada hari Sabtu, Minggu dan hari-hari libur. Dengan melihat kondisi ini semakin meningkatkan keyakinan akan mendapatkan pangsa pasar yang luas. Masalah yang melatar belakangi program ini adalah banyaknya produksi talas yang belum dimanfaatkan secara optimal. Perlu adanya diversifikasi produktalas serta mengembangkan produk olahan talas menjadi peluang bisnis berkelanjutan sehingga meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap talas.
Collections
- PKM - Kewirausahaan [439]