Show simple item record

dc.contributor.advisorRahayu, Gayuh
dc.contributor.advisorHidayat, Iman
dc.contributor.authorPutra, Ivan Permana
dc.date.accessioned2015-01-05T02:49:10Z
dc.date.available2015-01-05T02:49:10Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72871
dc.description.abstractTaman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan salah satu hutan tropis yang tersisa di Pulau Jawa. TNGHS memiliki keragaman Zingiberaceae liar yang relatif tinggi. Dua spesies diantaranya yakni Alpinia malaccensis (AM) dan Horstendia conica (HC), telah didomestikasi sebagai tanaman pekarangan di sekitar area hutan sebagai tanaman obat. Dampak domestikasi tanaman terhadap cendawan patogen sering dilaporkan, namun dampak domestikasi tanaman terhadap cendawan endofit jarang diteliti. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari domestikasi Zingiberaceae di TNGHS terhadap keragaman cendawan endofit yang berasosiasi dengan dua spesies Zingiberaceae tersebut. Keragaman cendawan endofit asal Zingiberaceae liar dan domestikasi dianalisis berdasarkan cendawan yang dapat dikulturkan. Masing-masing satu individu tanaman diambil dari rumpun AM dan HC liar serta rumpun AM dan HC domestikasi terpilih. Setiap tanaman terdiri atas akar, rimpang, batang dan daun. Semua bagian tanaman disterilisasi permukaan. Potongan-potongan setiap bagian tanaman ditanam pada media MEA (Malt Extract Agar) half strength dan diinkubasi pada suhu kamar. Cendawan yang tumbuh dari bagian-bagian tanaman tersebut diisolasi dan dimurnikan. Identifikasi hingga ke tingkat spesies dilakukan dengan pendekatan morfologi serta molekuler berdasarkan sekuen ITS rDNAnya. Secara morfologi, koleksi biakan cendawan endofit ini dapat dibagi ke dalam 17 morfotipe. Setelah diidentifikasi secara molekuler morfotipe ini terdiri atas 19 spesies cendawan yaitu Arthrinium malaysianum, Aspergillus flavipes, As. sydowii, Chaetomium globosum, Cladosporium sp., Cl. oxysporum, Colletotrichum aff. boninense-complex, Co. aff. cliviae-complex, Co. aff. gloeosporioides-complex, Diaporthe sp., D. anacardii, D. gardenia, Exophiala sp., E. lecanii-corni, Guignardia mangiferae, Ochroconis gallopava, Penicillium citrinum, Pyricularia costina, dan Sydowiellaceae tidak bersporulasi. Semua cendawan endofit pada Zingiberaceae tergolong Ascomycota, Pezizomycotina yang tersebar ke dalam 3 kelas yaitu: Dothideomycetes, Eurotiomycetes, dan Sordariomycetes. Domestikasi berpengaruh pada keragaman dan keberadaan cendawan endofit. Keragaman cendawan endofit pada inang domestikasi relatif rendah dibandingkan dengan inang liarnya, namun berbanding terbalik dengan populasi cendawan endofitnya. Zingiberaceae ditanam di daerah yang lebih terbuka dibandingkan dengan Zingiberaceae liar yang hidup di bawah kanopi hutan yang menyebabkan lingkungannya lebih teduh dengan kelembapan yang relatif lebih tinggi. Beberapa cendawan endofit menunjukkan pereferensi terhadap lingkungannya. Komposisi komunitas cendawan endofit bervariasi bergantung spesies inangnya. Selain itu, distribusi spesies cendawan endofit juga bervariasi bergantung habitat mikronya. Secara umum, spesies cendawan endofit lebih banyak ditemukan pada mikro-habitat tertentu. Daun merupakan mikro-habitat yang paling disukai cendawan endofit diikuti dengan akar, batang dan rimpang. iv iii Domestikasi Zingiberaceae mendorong hilangnya spesies cendawan endofit dari inang liarnya atau sebaliknya mendorong munculnya spesies cendawan endofit yang baru ditemukan pada inang yang dibudidayakan. Aspergillus flavipes, As. sydowii, Cl. oxysporum, Diaporthe sp. dan Py. costina ditemukan pada inang liarnya dan tidak ditemukan lagi pada inang domestikasi. Arthrinium malaysianum, Ch. globosum, Co. aff. cliviae-complex, D. gardenia, dan Sydowiellaceae tak bersporulasi hanya ditemukan pada inang domestikasi. Sementara itu, beberapa spesies endofit yaitu Co. aff. boninense-complex, Cladosporium sp., Co. aff. gloeosporioides-complex, dan E. lecanii-corni, tampaknya tidak dipengaruhi oleh domestikasi. Penelitian ini mengindikasikan adanya dampak domestikasi Zingiberaceae terhadap keragaman dan keberadaan cendawan endofitnya. Keterbatasan dalam jumlah dan frekuensi pengambilan contoh serta pemilihan metode isolasi menyebabkan hasil penelitian ini hanya dapat menjadi informasi awal mengenai dampak domestikasi terhadap keragaman endofit terutama pada Zingibercaeae. Oleh sebab itu penelitian ini masih perlu diperkuat dengan penambahan jumlah sampel serta analisis komunitas dengan pendekatan metagenomik agar hasil yang diperoleh lebih akurat.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcMicrobiologyen
dc.subject.ddcEndosporeen
dc.titleDampak Domestikasi Zingiberaceae di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Terhadap Keragaman Cendawan Endofitnyaen
dc.subject.keywordDomestikasien
dc.subject.keywordcendawan endofiten
dc.subject.keywordkeragamanen
dc.subject.keywordZingiberaceaeen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record