Show simple item record

dc.contributor.advisorSadiyo, Sucahyo
dc.contributor.authorHindom, Fenny
dc.date.accessioned2014-12-29T04:46:38Z
dc.date.available2014-12-29T04:46:38Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72625
dc.description.abstractPenggunaan kayu-kayu yang berkualitas kekuatan rendah dari hutan rakyat dapat dimodifikasikan dalam pembuatan produk untuk bahan struktural yang berkualitas tinggi. Salah satunya adalah teknologi pembuatan papan laminasi silang. Sambungan merupakan titik terlemah pada bangunan struktural. Penelitian ini mencoba mengamati dan menganalisis deformasi aksial pada batas proporsional dan maksimum dari sambungan perekat isosianat kayu sengon dan kayu mindi. Rataan umum pada beban batas proporsional dan maksimum masing-masing adalah 1613 kg dan 1910 kg. Deformasi aksial batas proporsional berkisar dari 1.37 mm (Sengon)-1.52 mm (Mindi). Deformasi aksial pada batas maksimum terjadi pada kisaran 1.77 mm (Sengon)-2.08 mm (Mindi)en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForestryen
dc.subject.ddcForest Producten
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleAnalisis Deformasi Aksial pada Batas Proporsional dan Maksimum Panel Cross Laminated Timber Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) dan Kayu Mindi (Melia azedarach Linn)en
dc.subject.keywordbatas maksimumen
dc.subject.keywordbatas proporsionalen
dc.subject.keywordsambungan perekat isosianaten
dc.subject.keyworddeformasi aksialen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record